Soloevent.id – “Mustika Jawa Dwipa” menjadi tema penyelenggaraan Solo Batik Carnival 9 (SBC 9). Tema tersebut mempuyai arti pusaka-pusaka dari Pulau Jawa. Ada empat warisan budaya yang jadi ide utama pembuatan kostum yakni gamelan, candi, lampu krobyong, dan keris. Keempat unsur itu akan divisualisasikan dalam kreasi busana peserta karnaval.
Menurut Art Director Solo Batik Carnival 9, Yanuar Pribadi, empat benda itu dipilih jadi ikon karnaval karena memiliki nilai filosofis, hostoris, dan keindahan yang tinggi. “Kami terinspirasi dari benda-benda yang ada di Keraton dan Candi Prambanan,” jelasnya dalam jumpa pers di Aston Solo Hotel, Rabu (20/7/2016).
Dalam proses pembuatannya, para peserta ditekankan melakukan inovasi supaya terlihat lebih unik dan beda dengan kostum-kostum dari penyelenggaraan terdahulu. “Dari segi artistik dan koreografi juga dibuat beda,” imbuh dia.
Empat warisan budaya itu diaplikasikan dalam kostum karnaval yang megah dengan menggunakan batik sebagai bahan dasar. Karakter kostum akan diperkuat oleh pemilihan motif batik. Yanuar menerangkan, ada beberapa corak batik yang dipakai dalam karnaval tahun ini, antara lain Kawung, Truntum, Parang.
“Kami memakai motif-motif itu untuk memperkuat kesan visualnya. Misal dari defile gamelan, kami padukan dengan batik motif Truntum. Dari corak itu jika dikombinasikan dengan gamelan maka akan terlihat pas dan enak dipandang,” kata lelaki berkacama itu.
Yanuar juga menyampaikan, Solo Batik Carnival 9 telah menemukan teknik agar beban kostum menjadi lebih ringan. Ia menuturkan, formula tersebut didapat seusai tim Solo Batik Carnival melakukan riset ke berbagai kota yang juga menggelar karnaval.