Monday, June 2, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaGrebeg Syawalan Jadi Simbol Kemenangan Usai Ramadan

Grebeg Syawalan Jadi Simbol Kemenangan Usai Ramadan

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

GREBEG SYAWALAN JADI SIMBOL KEMENANGAN USAI RAMADAN

 

Soloevent.id –Ampun dirayah sik, nggih. Niki dereng rampung didongani (Jangan direbutkan, soalnya belum selesai didoakan),” lantang seorang abdi dalem Keraton Surakarta kepada pengunjung yang berdiri mengelilingi Gunungan Jaler dan Estri, yang diletakkan di halaman Masjid Agung Surakarta.

Mereka nampaknya sudah tidak sabar ingin segera berebut aneka hasil bumi yang menghiasi gunungan. Gunungan Jaler berisi lombok merah, kacang panjang, telur asin, dan lain-lain. Sedangkan Gunungan Estri dihiasi oleh rengginang dan aneka biji-bijian. Berbeda dari Gunungan Jaler, usai didoakan di Masjid Agung, Gunungan Estri diarak kembali ke Kori Kamandungan Keraton untuk direbutkan di sana.

Usai pemuka agama menyelesaikan pembacaan doa, Gunugan Jaler langsung diserbu pengunjung. Muda hingga tua saling berdesakan demi mendapatkan bermacam isiannya. Konon katanya, isian gunungan yang telah didoakan mengandung berkah bagi kehidupan.

Penty Rahayuningsih salah satunya. Ia berkata kepada anaknya yang berhasil mendapatkan dua genggam isian Gunungan Jaler, “Wah, dapat banyak nih. Kayaknya rezeki bulan ini bakal bagus.” Ada kepuasan tersendiri bagi perempuan 37 tahun ini saat berhasil memperoleh isi gunungan. “Entar dimakan di rumah. Mau dibikin sayur urap,” tutur wanita asal Jakarta yang sedang mudik ke Kota Solo ini.

Jumat (8/7/2016) pagi itu, Keraton Surakarta melangsungkan acara tradisi Grebeg Syawalan. Yang menadndai pergantian bulan Ramadan menuju Syawal. Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Winarno Kusumo, menerangkan, gunungan merupakan bentuk ucapan syukur kepada Tuhan atas kemenangan yang diberikan setelah menjalani ibadah puasa di  bulan Ramadan. “Gunungan juga menjadi simbol bahwa Keraton Surakarta memberikan rezeki sekaligus hiburan gratis kepada masyarakat,” jelasnya.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Satu Dekade Kirab Bhinneka Gandekan 2025 Simbol Keberagaman Budaya Kelurahan Gandekan

Soloevent.id - Kirab Bhinneka Gandekan kembali digelar di Kelurahan Gandekan Solo, Minggu (1/6/2025). Event...

Museum Negeri Mulawarman Hadirkan Topeng Hudoq di Museum Keliling Indonesia 2025

Soloevent.id - Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei...

Event SMEE-ITT Java Expo 2025 Digelar di Kota Solo, Pamerkan Produk-Produk Unggulan UMKM

Soloevent.id - Event SMEE-ITT (Small Medium Enterprises and Export - Investment Trade Tourism) Java...

More like this

Satu Dekade Kirab Bhinneka Gandekan 2025 Simbol Keberagaman Budaya Kelurahan Gandekan

Soloevent.id - Kirab Bhinneka Gandekan kembali digelar di Kelurahan Gandekan Solo, Minggu (1/6/2025). Event...

Museum Negeri Mulawarman Hadirkan Topeng Hudoq di Museum Keliling Indonesia 2025

Soloevent.id - Pameran museum keliling se-Indonesia digelar di Taman Balekambang Solo, Selasa-Minggu (27 Mei...

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...