Soloevent.id – Minggu (8/5/2016) lalu, ratusan penggemar Vespa berkumpul di Rooftop Hartono Trade Center Solo Baru, Sukoharjo, untuk merayakan event tahunan Solo Mods Mayday 2016. Ini merupakan acara kali ketiga yang diselenggarakan oleh Surakarta Mods Squad.
Sejak siang hari, penggemar Vespa berkumpul di Manahan. Sebelum lepas landas, para peserta diberi pengarahan safety riding oleh Satlantas Polres Surakarta. Pada jam 16.00 WIB, Vespa mania melakukan konvoi ke beberapa landmark Kota Solo.
“Bagi orang Solo, lewat di beberapa ikon Kota Solo adalah hal biasa. Tapi bagi para peserta dari luar kota, hal ini menjadi luar biasa,” ujar salah satu panitia Solo Mods Mayday 2016, Rico, saat ditemui Soloevent di sela acara, Minggu. Beberapa titik yang dilewati antara lain Keraton Surakarta, Lokananta, dan lain-lain.
Salah satu penggagas Solo Mods Mayday, Sindu, menerangkan Solo Mods Mayday berbeda dari event-event atau gathering Vespa pada umumnya. “Ini adalah event berbayar. Fungsi berbayar agar para peserta bisa menghargai event ini,” tandasnya.
Setiap peserta yang mengikuti acara ini wajib membayar Rp35 ribu. Dari nominal itu, peserta bisa mendapatkan paket berisi patch, pin, stiker, dan legshield bannerdeck. Sindu mengungkapkan event kali ini pihaknya merasa kewalahan karena tingginya animo peserta. “Sejak jam 15.00 WIB, 700 paket telah soldout,” imbuhnya.
Beragam acara pun disiapkan untuk menyambut peserta. Seperti Vespa running, Vespa girls wash, grafiti, bazar, DJ perform, tattoo show. Band-band dalam dan luar Solo juga dipersiapkan seperti The Mobster, Accordance, The Working Class Symphony, dan Heavy Monster (Surabaya).
Sindu menjelaskan, Solo Mods Mayday terinspirasi dari subkultur yang berkembang di Inggris pada era ’60-an. “Ketika Vespa, musik, dan fashion bersatu, jadilah mods,” urainya. Selain itu, Solo Mods Mayday mempunyai misi untuk mengembalikan keorisinilan fisik Vespa. Hal ini didasari banyaknya Vespa-vespa berbentuk ekstrem. “Kami prihatin dengan banyaknya Vespa ekstrem. Kalau anak-anak muda mengikuti mereka, Vespa bisa habis karena ditangkap polisi. Makanya kami bikin movement lewat acara ini,” tuturnya.