Festival Payung Indonesia akan berkunjung ke Thailand dalam rangka Bo Sang Umbrella Festival pada 15-17 Januari 2016. Niatan ini mereka sampaikan saat memamerkan tari payung mereka di Omah Sinten (7/1/2016).
Terinspirasi dari sebuah kawasan di Thailand, Chiang Mai yang mengadakan Bo Sang Umbrella Festival selama 33 tahun. Tidaklah mudah untuk mengadakan festival tradisional secara mandiri selama 33 tahun. Maka dari itu, tim Festival Payung Indonesia beritikad untuk “belajar” dari Bo Sang Umbrella Festival tentang pengelolaan festival tersebut. Selain itu, Festival Payung Indonesia juga membawa misi guna mempromosikan Festival Payung Indonesia yang baru berjalan selama 3 tahun ini. Dengan harapan, saat digelarnya Festival Payung Indonesia nanti tidak hanya dihadiri oleh wisatawan lokal namun juga luar negeri. Tahun lalu, Festival Payung Indonesia mengundang 4 negara (Thailand, China, Jepang dan Korea) sebagai tamu. Tahun ini Festival Payung Indonesia akan mengundang pula Prancis dan India.
Heru Prasetya selaku Direktur Program Festival Payung Indonesia mengatakan, ”Tahun ini kita harapkan festival payung lebih berkembang. Kita sempatkan ke Thailand dalam rangka untuk kerjasama festival. Payung harus dibangun sehingga nanti festival payung di Solo tidak berjalan di tempat. Sehingga yang datang dan menempati festival payung di solo nanti akan hadir dari banyak negara bukan hanya seniman namun juga wisatawan.”
Bagi yang masih belum mengetahui, festival payung adalah sebuah perayaan untuk melestarikan payung dengan tetap mengembangkan payung tradisi nusantara. Bentuk partisipasi tim Festival Payung Indonesia di Thailand adalah pameran payung tradisional, demo melukis payung motif Candi Sukuh oleh Dani Iswardana Wibowo dan motif batik serta aksara jawa oleh Kruis Wahyudi dan pentas tari payung oleh Bambang Besur Suryono.