Tiga tahun berselang pasca merilis album Dunia Batas, Payung Teduh saat ini lagi sibuk menggodok album barunya. Namun, karena kesibukan masing-masing personel, album ketiga tersebut mengalami ketersendatan.
Hal itu diakui oleh vokalis yang juga merangkap gitaris Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad. “Album ketiga jalannya pelan sekali kayak kluwing. Di tengah kesibukan kami, susah sekali menemukan waktu. Dua-tiga bulan terakhir, kami nggak menyentuh studio sama sekali,” tuturnya saat ditemui awak media, usai manggung di acara Assylum 2015, Minggu (1/11/2015), di Lokananta.
Pria yang kerap dipanggil Is itu mengungkapkan, tantangan terbesar proses pembuatan album ketiga Payung Teduh adalah tanggungjawab moril kepada pendengar. Pasca meledaknya album Dunia Batas di pasaran, dan banyaknya orang yang mendengarkan Payung Teduh, Is merasa terbebani oleh itu.
“Setelah ngobrol sama temen-temen, itu sebenarnya yang jadi kendala buat kami. Karena di album ini kami terlalu mikirin harus nunjukin sesuatu yang beda,” terang lelaki berambut ikal itu.
Is, yang berperan sebagai penulis lagu, tidak ingin mengecewakan pendengarnya. Akan tetapi di satu sisi, Is dan teman-teman satu grupnya ingin mengeluarkan sisi idealismenya. “Ada poin tarik ulur di antara dua hal itu. Tapi di lain sisi, kami tetap harus membuat karya yang jujur,” ungkapnya.
“Ada sepuluh lagu yang ready. Yang udah masuk rekaman ada delapan, tapi belum masuk vokal,” ujar pria kelahiran Makassar, 24 Januari 1984 ini.
Ketika ditanya kapan album ketiga Payung Teduh akan dirils, Is tidak berani memastikan. “Mimpi rilis sih Desember tahun ini. Tapi jangan menjanjikan lagi deh, soalnya setahun ini udah molor terus,” kata dia.