Taman Balekambang penuh warna. Gimana nggak, hutan kota itu selama tiga hari ini dihiasi payung berwarna cerah. Yap, soalnya event tahunan Festival Payung Indonesia sedang dihelat di sana, Jumat-Minggu (11-13/9/2015).
Payung-payung itu digantung di sepanjang jalan Taman Balekambang. Ada lagi yang dibentangkan di depan Gedung Kesenian Balekambang. Saat kamu jalan ke lapangannya, kamu bakalan menjumpai kerangka payung raksasa.
Karya-karya instalasi itu adalah ikon yang ditonjolkan dalam Festival Payung Indonesia 2015. Tahun lalu, festival yang digagas oleh Mataya Arts & Heritage itu hanya menampilkan payung-payung modern sebagai seni instalasi. 2015 ini, panitia menggantinya dengan payung klasik yang berbahan bambu.
Saking uniknya, banyak pengunjung yang menyempatkan diri buat foto-foto dengan latar belakang payung-payung itu. Rio salah satunya. Datang jauh-jauh dari Masaran, Sragen, ia mengaku kepengen foto sama instalasi payung itu. “Tahun kemarin, saya juga ke sini. Saya cuma pengen tahu payungnya. Soalnya payungnya unik,” katanya saat ditemui Soloevent, Jumat (11/9/2015).
Sama halnya dengan Yuni. Wanita asal Manado yang bekerja sebagai pegawai finance ini, datang bersama teman-temannya. “Saya udah tahu dari tahun kemarin, tapi baru sekarang main ke sini. Selain hiasan payung, saya suka sama pertunjukannya,” terang dia.
Selain instalasi payung, kamu juga bisa ikutan workshop dan nonton berbagai pertunjukan di Festival Payung Indonesia 2015, yang diadakan dari pagi hingga malam. Puncak acaranya, kamu bisa menyaksikan Karnaval Payung, yang diikuti oleh para peserta Festival Payung Indonesia 2015.
Ketua Panitia Festival Payung Indonesia 2015, Heru Prasetya, mengatakan  acara ini merupakan upaya untuk melestarikan kerajinan payung tradisional Indonesia, yang terancam punah.