Suasana sebuah ruang kelas di SD Muhammadiyah 1 Solo tampak ceria. Pandangan para siswa tertuju ke layar yang menampilkan film pendek berjudul 2B. Karya arahan Senoaji Julius tersebut berkisah tentang tiga orang anak yang dihukum oleh Pak Guru karena berkelahi. Setelah menasihati ketiganya, sang guru menghukum mereka untuk membeli pensil di warung depan sekolahan.
Perjalanan Martha, Imam, dan Kartini, dibumbui dengan adegan-adegan lucu, antara lain saat mereka membayangkan tokoh-tokoh superhero idaman. Cerita yang cair dan penuh kejenakaan itu otomatis memancing tawa para siswa. Tak hanya tawa, film yang diproduksi tahun 2014 ini juga mengajarkan anak-anak untuk jujur dan bertanggungjawab.
Cuplikan di atas merupakan gambaran dari keseruan acara Tamasya Film, yang digelar Sabtu (6/5/2015). Event yang diselenggarakan oleh Wolulas+ Event Organizer ini mengajak 118 siswa kelas 6 SD Muhammadiyah Solo untuk nonton bareng film-film pendek yang bercerita tentang kehidupan anak-anak. Selain 2B, disuguhkan pula Rena Asih dan Battle.
Salah satu siswa, Zandhy Kurniawan, mengaku senang dengan terselenggaranya Tamasya Film. “Acaranya bagus. Baru pertama kali ini sekolah muter film seperti ini,” katanya. Dari tiga film yang diputar, ia paling menyukai 2B. “Ceritanya lucu,” ungkapnya.
Ketua Panitia Tamasya Film, Astri Nugraheni, menjelaskan digelarnya acara ini merupakan dukungan pihaknya terhadap pencanangan Kota Layak Anak oleh Pemkot Solo. “Kami ingin menjadikan acara ini sebagai media literasi buat adik-adik. Di era sekarang, perkembangan media sangat luar biasa. Lewat acara ini kami berharap adik-adik dapat menyalurkan kreatifitasnya melalui media,” terangnya kepada Soloevent di sela acara.
Selain pemutaran film, di gelaran itu para siswa juga mendapatkan praktek langsung pembuatan film pendek oleh sineas Senoaji Julius.