Sunday, August 24, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaCurhatan 2 Penari Lain Solo 24 Jam Menari

Curhatan 2 Penari Lain Solo 24 Jam Menari

Published on

- Advertisement -spot_img

CURHATAN 2 PENARI LAIN SOLO 24 JAM MENARI

 

Teater Kapal Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Kamis (30/4/2015) pagi, menjadi saksi kehebatan keempat penari yang menari 24 jam nonstop dalam acara Solo 24 Jam Menari. Tepat di jam 06.00 WIB, mereka sukses merampungkan misinya. Keempatnya yakni Anggono Kusumo (Solo), Stefanus Adi Prastiwa (Lubuk Linggau), Alfianto (Bandung), dan Abdurachem Jati (Jakarta).

Usai menari dari Rabu (29/4/2015) pagi, para penari yang berasal dari dalam dan luar Kota Solo itu langsung diberi ucapan selamat dari para penyaji, kru, maupun para seniman tari lainnya. Sekilas tidak terpancar raut muka letih. Malahan, senyum terkembang saat satu per satu dari mereka mendapat jabat tangan dari rekan sejawat.

Namun, mau tak mau rasa capek tetap mereka rasakan. Seperti yang disampaikan oleh Stefanus Adi Prastiwa, penari asal Lubuk Linggau ini merasakan titik jenuh saat jam tiga sore dan subuh. “Titik lemah saya ada di punggung dan kaki. Satu-satunya cara untuk menghilangkan lelah adalah dengan berjalan,” jelasnya.

Bahkan, kata Stefanus, ia dan tiga penari lain harus dicek kesehatan selama 20 menit sekali saat pertunjukan telah memasuki waktu malam. “Setiap saat tim PMI [Palang Merah Indonesia] selalu mendampingi kami. Mereka selalu cek tensi kami. Soalnya kalau kondisi badan ada yang buruk, panitia berhak memberhentikan,” bebernya.

Penari yang juga merupakan dosen di salah satu universitas swasta di Palembang ini menerangkan, persiapan pra acara yang ia jalani adalah melatih ketahanan tubuh dan stamina. “Saya melatih ketahanan dan stamina dengan yoga. Saya berlatih untuk menjaga kebugaran saat menahan kantuk dan sakit,” tutur Stefanus.

Sementara penari asal Bandung, Alfianto, juga mengungkapkan hal yang sama dengan Stefanus. Ia mengatakan, sebelum adzan Subuh ia mengalami titik jenuh. Mata, pinggang, dan betisnya mulai “berontak”. “Mau tak mau itu harus dilawan,” papar dia. Untuk menjaga stamina, pria yang menampilkan empat repertoar tari dalam Solo 24 Jam Menari ini mengaku menyiapkan makanan dan multivitamin khusus. “Pagi hari saya minum telor ayam kampung sama madu. Maghrib, saya minum multivitamin 1000 mili,” urainya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

The Park Mall Solo Hadirkan Kuliner Tematik Tiga Negara, From Hanoi Phuket to Jimbaran

Soloevent.id - Kabar gembira bagi para pecinta kuliner di Kota Solo dan sekitarnya, The...

Pawai Pembangunan Kota Solo Usung Tema Medical Tourism, Kenalkan Fasilitas Kesehatan Kepada Publik

Soloevent.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar pawai pembangunan dalam rangka peringatan HUT ke-80...

Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) Siap Digelar Kembali di Kota Solo

Soloevent.id - Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest), pagelaran besar musik yang telah dikukuhkan sebagai...

More like this

Pawai Pembangunan Kota Solo Usung Tema Medical Tourism, Kenalkan Fasilitas Kesehatan Kepada Publik

Soloevent.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar pawai pembangunan dalam rangka peringatan HUT ke-80...

Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) Siap Digelar Kembali di Kota Solo

Soloevent.id - Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest), pagelaran besar musik yang telah dikukuhkan sebagai...

Kenalkan Asal-Usul Sejarah dan Budaya Daerah Kepada Generasi Muda Lewat Tradisi Lisan Toponimi

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta menggelar Festival...