Apa jadinya jika kuliner dari dua kebudayaan yang berbeda digabungkan menjadi satu? Mungkin terkesan janggal, tapi di tangan koki The Sunan Hotel Solo, sajian tersebut layak dicicipi. Memasuki Bulan Maret, hotel berbintang empat ini meluncurkan sebuah menu baru yakni Rawon Spaghetti. Terasa unik, bukan?
Dari pemilihan nama, Anda pasti sudah paham asal muasal olahan itu. Nah, melalui racikan Chef The Sunan Hotel Solo, Pian Gunawan, keduanya diracik dengan sedemikian rupa dalam satu wadah. Jika biasanya spaghetti dibubuhi saus bolognese, di menu ini kuah rawon lah yang bertindak sebagai penggantinya.
Walaupun terdapat nuansa Barat, tapi cita rasa yang timbul masih bersahabat dengan lidah orang Indonesia. Pasalnya, dari pemilihan bumbu saus, Ian menggunakan sepuluh bahan khas Nusantara, seperti bawang merah, bawang putih, kunir, jahe, dan lain-lain. Bukan rawon namanya jika tak menghadirkan keluak – biasa disebut kluwak atau kluwek – di dalamnya. Ya, buah berwarna cokelat itu menjadi ciri khas dari masakan ini.
Tak hanya saus yang dimodifikasi. Jika rawon pada umumnya berisi potongan daging berbentuk kotak, maka di sajian ini Ian menyajikannya dengan daging sapi yang digiling. Daging tersebut kemudian ditaburkan di atas spaghetti sebagai pelengkap.
Pian menjelaskan, ada dua cara untuk menikmati makanan ini. Pertama, disajikan dengan kuah. “Tapi bisa juga dihidangkan kering tanpa kuah,” tuturnya kepada awak media saat launching menu baru itu di Narendra Restaurant The Sunan Hotel Solo, Kamis (5/3/2015).
Fusion food tersebut dibanderol seharga Rp 60.000,- net/porsi, dan dapat dinikmati setiap hari di Narendra Restaurant The Sunan Hotel Solo pukul 10.00-22.00 WIB.