Sebanyak 65 buah poster Muslim Designer Community tolak valentine dipamerkan dalam acara Poster Da’wah Exhibition 4th, Minggu (8/2/2015). Area car free day (CFD) di depan Plaza Sriwedari menjadi ruang eksebisinya. Poster printing berukuran 20 x 40 centimeter itu ditempelkan pada papan-papan. Ada juga poster yang digantung pada seutas tali menggunakan binder clip.
Hampir semua karya digital yang ditampilkan dalam pameran bertema “Valentine’s Day Is Not My Day” tersebut memang lebih menonjolkan pada penggunaan kalimat. Seperti “Bukti cinta itu menikahi, bukan sepasang coklat basi”, atau “Berani nikah hebat! Siapa bilang punya pacar itu hebat. Siapa juga yang bilang jomblo itu hebat. Yang hebat itu… berani nikah!”
Komandan Muslim Designer Communiy, Nur Hadi Ismail, menuturkan pameran tersebut merupakan bentuk penolakan komunitasnya terhadap Hari Valentine. Karena menurutnya, dalam hari tersebut banyak tindakan menyimpang yang dilakukan. “Perayaan tersebut merupakan agenda kaum kapitalis dan liberal. Saya pernah mendapat laporan bahwa ada bingkisan coklat yang di dalamnya terdapat pula kondom. Ini sudah sangat menyimpang,” tandasnya.
Nur menjelaskan, karya-karya itu dibuat oleh anggota komunitas dari seluruh Indonesia. Namun ada pula karya yang berasal dari Malaysia dan Qatar. “Mereka submit lewat email,” katanya saat ditemui Soloevent. Nur berharap, dibawanya poster-poster itu ke ruang publik dapat menjadi media edukasi bagi masyarakat, terutama para remaja.
Salah seorang pengunjung, Ayu, menuturkan kata-kata dalam poster itu bagus. “Menarik sekaligus kreatif. Cocok dengan anak muda,” kata perempuan 20 tahun asal Boyolali itu. Sementara Putra, pria 17 tahun asal Kebakkramat mengaku mendapat pencerahan setelah menonton pameran itu. “Bagus, cukup memotivasi. Waktu SD dan SMP saya belum tahu. Sekarang dapat masukan,” ungkapnya.