Ketika Soloevent memasuki bagian dalam Stadion Manahan, nampak ribuan pasang mata telah menanti jalannya Upacara Pembukaan The 38th CISM World Military Parachuting Champinship (WMPC) 2014, Jumat (19/9/2014). Mereka, yang terdiri dari masyarakat umum dan siswa-siswi sekolah di Solo, mengantisipasi sengatan mentari dengan payung, jaket, ataupun topi. Ketika pesawat Cessna yang membawa tulisan “Friendship & Professionalism”, melintas, mereka bersorak.
Acara WMPC 2014 akhirnya dimulai. Dengan derap langkah sesuai tempo ketukan, Marching Band Genderang Seruling Canka Lokananta Akmil menjadi awalan masuknya juri Kejuaraan Dunia Terjun Payung Militer 2014, 42 kontingen negara yang bertanding, dan para prajurit TNI.
Upacara pembukaan itu dikomandoi oleh Komandan Grup-2 Kopassus Kolonel Inf Richard Tampubolon. Sementara bertindak sebagai inspektur upacara yakni Panglima TNI Jenderal Moeldoko, didampingi oleh Sekjen Dewan Olahraga Militer Internasional (CISM) Kolonel Rinnete Hulme.
Dalam pidatonya, Jenderal Moeldoko menekankan bahwa kompetisi tahunan ini harus menjadi cara untuk menciptakan perdamaian dunia. Tak lupa, ia juga mengucapkan selamat kepada Korea Selatan yang akan menjadi negara penyelenggara WMPC 2015. Orang nomor satu di TNI itu menambahkan, “Saya berharap, semoga para peserta dapat menikmati keunikan Solo yang kaya akan budaya dan keramahan penduduknya. Semoga benar-benar menjadi penuh makna.”
Dengan iringan musik yang mengalun dari instrumen drum band Akmil, para juri dan kontingen meninggalkan lapangan. Sembari menyusuri running track Stadion Manahan, mereka memberikan hormat kepada inspektur upacara yang berdiri di atas podium.
Acara belum usai. Marching Band Genderang Seruling Canka Lokananta Akmil, mengambil fokus dengan mengalunkan beberapa repertoar musik. Mereka membuat formasi, dan yang menarik, beberapa personilnya meliuk-liukkan tubuh sambil memainkan bass drum.
Setelahnya, para penonton yang hadir bergemuruh ketika menyaksikan aksi terjun payung. Sebanyak 50-an penerjun Kopassus itu membawa bendera negara peserta, CISM, dan Mabes TNI. Puncaknya adalah tatkala Sersan Satu Grup-2 Kopassus Suhari, yang berkostum ‘Gatotkaca’, turun dari langit dengan membawa Sang Merah Putih berukuran besar. Tepukan tangan dan sorak-sorai menggema di seantero Stadion Manahan saat ia landing.
Upacara Pembukaan World Military Parachuting Champinship 2014 ditutup dengan penampilan tari kolosal “Ambabar Batik”, karya Sanggar Tari Soerya Soemirat GPH Herwasto Kusumo.