Hajatan jazz akbar Kota Bengawan, Solo City Jazz (SJC) 2014, siap digelar. Event yang pernah disinggahi nama-nama besar dalam percaturan dunia jazz, sebut saja Fariz RM, Balawan, Andien, Mus Mujiono, serta lain-lainnya ini, akan kembali digaungkan pada Jumat-Sabtu (19-20/9/2014). Berlokasi di Benteng Vastenburg, C-pro Production bekerjasama dengan Mataya Art and Heritage, akan menampilkan tata panggung yang artistikal.
Jika event sebelumnya, seperti SIPA 6 dan IIMF, menggunakan tata cahaya yang istimewa, maka itu tidak berlaku di perhelatan SCJ. “Kami tidak sekaya SIPA, dengan lighting yang begitu ‘wah’. Karena kami di musik, maka akan diperkaya di bunyi,” tutur Ketua Pelaksana Solo City Jazz 2014, Wenny Purwanti, dalam press conference di Pose in Hotel, Kamis (18/9/2014).
Variatifnya penyelenggara dalam mengundang pengisi acara, yang didasarkan pada usia musisi dan permainan gaya jazz, ditambah dengan turut mengajak seniman lokal, serta bertempat di situs cagar budaya, menjadikan ajang yang berusia enam tahun ini, patut disimak. Bertemakan “Guyup, Nglaras, Ngangeni”, Wenny berjanji, festival binaannya tidak akan membosankan.
Hal serupa juga diucapkan oleh Show Director Solo City Jazz 2014, Dion Momongan. “Konsep itu menjadi ciri kami, untuk menghasilkan karakter yang berbeda dengan festival-festival jazz lain di Tanah Air,” terangnya.
Acara gratis ini, tidak hanya dimeriahkan oleh artis Ibu Kota saja, melainkan juga dimeriahkan oleh penampil lokal Solo. Di hari pertama, Bass Ensemble, STP Trisakti, Solo Jazz Society, B’ All Star, Clorophyl d’ Next Generation, dan Inna Kamarie Jasm Project, akan menghibur khalayak Solo dari jam 19.30 WIB.
Jong Java, Aljabar, Beben Jazz & Friends, Endah Laras feat Bukan Pitu Langit, Fusion Stuff, Didiek SSS & Clarissa feat HB-Combo, akan menghentak di hari terakhir pergelaran. Salah satu penampil hari pertama yakni Inna Kamarie, mengatakan bahwa dalam salah satu set list-nya, dia akan meng-cover lagu Metallica, “Sad but True”.