Thursday, June 26, 2025
spot_img
HomeMusikMendengarkan Musik Jazz, Ibu – Ibu Pasar Bergoyang

Mendengarkan Musik Jazz, Ibu – Ibu Pasar Bergoyang

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

MENDENGARKAN-JAZZ-IBU-IBU-PASAR-BERGOYANG_Acara yang sudah berjalan ditahun ke enamnya ini banyak melalui rintangan yang menjadi penghalang. Namun, walaupun beberapa kendala sempat singgah dalam kehidupannya selama 6 tahun belakangan ini Solo City Jazz tak menyerah untuk mewujudkan tujuan utama acara yang digagas oleh Wenni Purwanti serta 3 rekannya. Acara yang digagas oleh bang Dion Momongan, bang Ibong, Heru Mataya, serta Wenni sendiri sebagai ketua penyelenggara tak hentinya mengobarkan semangat dalam menyalurkan minat mereka kepada masyarakat solo raya. Berawal dari kegemaran dalam musik jazz, mereka membuat sebuah acara yang bisa dibanggakan oleh Kota Solo.

“Untuk pertama memberi hiburan untuk masyarakat solo, kedua karena saya cinta solo, saya kepingin solo gak kalah sama kota kota lain, solo udh kelima kali acara jazz, kota lain baru pertama kedua” ujar wenni selasa sore. Dalam pemikirannya Wenni juga mengungkapkan bahwa kadang cara berfikir seseorang berpengaruh dengan musik yang didengar, dengan jazz ini Wenni ingin kualitas pendengar musik di solo menjadi lebih baik. Tak hanya boyband, dangdut remix, ataupun lainnya, namun jazz juga bisa menjadi alternatif singgah dihati masyarakat solo.

“event sebelumnya kita dipasar pasar, nah si mbok-mbok itu seneng kok, mereka goyang-goyang kok, jadi gak perlu denger goyang itik dulu ,tapi yang pasti jazz itu adalah spiritnya ya,  jazz itu sangat gampang berbaur dengan musik lain, mereka ngomong improvisasi , dangdut keroncong bisa di jazzin, semua musik bisa dijazzin” ujar wanita yang tinggal di bukit duri Jakarta. Tak dipungkiri bahwa tujuan utama dari SCJ ini adalah menularkan minat dan kegemaran khususnya dalam musik jazz kepada seluruh masyarakat solo. Selain sebagai alternatif musik, SCJ juga mempunyai maksud tak mau kalah dengan Jogja yang punya “Ngayogjazz”. Masalah diterima atau tidak dalam kehidupan masyarakat itu urusan belakang menurut Wenni, yang terpenting adalah niat baik sudah tersampaikan dalam acara ini.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Jelajahi Karya Seni Kontemporer dan Teknologi Digital di Art Sura 2025

Soloevent.id - Pameran seni rupa Indonesia Art Sura 2025 digelar selama 8 hari pada...

Simak Rute Kirab Kebo Bule 1 Suro 1959 Keraton Kasunan Surakarta

Soloevent.id - Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab untuk menyambut Tahun Baru Islam 1...

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

More like this

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

Pecas Ndahe Bikin Ger-geran Panggung Peken Jasindo di Keraton Kasunanan Surakarta

Soloevent.id - Grup humor asal Solo Pecas Ndahe tampil menghibur pada acara Peken Jasindo,...

Konser Laras Hati Mangkunegaran: Memperkuat Anak Muda dengan Budaya

Dalam rangka peringatan hari jadi ke-268 Mangkunegaran, konser musik Laras Hati Mangkunegaran digelar di...