Thursday, November 13, 2025
spot_img
HomeMusikMendengarkan Musik Jazz, Ibu – Ibu Pasar Bergoyang

Mendengarkan Musik Jazz, Ibu – Ibu Pasar Bergoyang

Published on

- Advertisement -spot_img

MENDENGARKAN-JAZZ-IBU-IBU-PASAR-BERGOYANG_Acara yang sudah berjalan ditahun ke enamnya ini banyak melalui rintangan yang menjadi penghalang. Namun, walaupun beberapa kendala sempat singgah dalam kehidupannya selama 6 tahun belakangan ini Solo City Jazz tak menyerah untuk mewujudkan tujuan utama acara yang digagas oleh Wenni Purwanti serta 3 rekannya. Acara yang digagas oleh bang Dion Momongan, bang Ibong, Heru Mataya, serta Wenni sendiri sebagai ketua penyelenggara tak hentinya mengobarkan semangat dalam menyalurkan minat mereka kepada masyarakat solo raya. Berawal dari kegemaran dalam musik jazz, mereka membuat sebuah acara yang bisa dibanggakan oleh Kota Solo.

“Untuk pertama memberi hiburan untuk masyarakat solo, kedua karena saya cinta solo, saya kepingin solo gak kalah sama kota kota lain, solo udh kelima kali acara jazz, kota lain baru pertama kedua” ujar wenni selasa sore. Dalam pemikirannya Wenni juga mengungkapkan bahwa kadang cara berfikir seseorang berpengaruh dengan musik yang didengar, dengan jazz ini Wenni ingin kualitas pendengar musik di solo menjadi lebih baik. Tak hanya boyband, dangdut remix, ataupun lainnya, namun jazz juga bisa menjadi alternatif singgah dihati masyarakat solo.

“event sebelumnya kita dipasar pasar, nah si mbok-mbok itu seneng kok, mereka goyang-goyang kok, jadi gak perlu denger goyang itik dulu ,tapi yang pasti jazz itu adalah spiritnya ya,  jazz itu sangat gampang berbaur dengan musik lain, mereka ngomong improvisasi , dangdut keroncong bisa di jazzin, semua musik bisa dijazzin” ujar wanita yang tinggal di bukit duri Jakarta. Tak dipungkiri bahwa tujuan utama dari SCJ ini adalah menularkan minat dan kegemaran khususnya dalam musik jazz kepada seluruh masyarakat solo. Selain sebagai alternatif musik, SCJ juga mempunyai maksud tak mau kalah dengan Jogja yang punya “Ngayogjazz”. Masalah diterima atau tidak dalam kehidupan masyarakat itu urusan belakang menurut Wenni, yang terpenting adalah niat baik sudah tersampaikan dalam acara ini.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Dekade Kreativitas: Sinema Akhir Tahun ke-10 ISI Surakarta Rayakan Inovasi Film!

Festival Film Sinema Akhir Tahun #10 resmi dibuka hari ini Rabu (12/11) di Teater...

Kirab Hajatan Ageng Jagalan 2025, Merawat Tradisi Budaya dan Angkat Potensi Kelurahan Jagalan

Soloevent.id - Kirab Hajatan Ageng (HAJ) Kelurahan Jagalan kembali digelar di Kelurahan Jagalan, Minggu...

Kirab Jenazah Paku Buwono XIII Melewati Gapuro Plengkung Gading, Gerbang yang Pantang Dilewati Raja Semasa Hidup

Soloevent.id - Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sri Susuhunan Paku Buwono XIII (PB XIII)...

More like this

Puncak Acara Milad Rapma FM ke-28 Hadirkan Panggung Gigs Musik di Hetero Space Solo

Soloevent.id - Komunitas radio Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Rapma FM baru saja menggelar perayaan...

Float hingga Efek Rumah Kaca Ramaikan Solo City Jazz ke-13 di Pamedan Pura Mangkunegaran

Soloevent.id - Solo City Jazz ke-13 kembali digelar pada 27 September 2025 dengan menghadirkan...

Solo City Jazz 2025 Hadirkan Musisi Local Pride Solo

Soloevent.id - Kota Solo tidak pernah sepi event seru setiap bulannya. Sabtu (27/9/2025) terdapat...