Sebanyak 15 delegasi seni dari Indonesia maupun luar negeri akan memeriahkan pergelaran Solo International Performing Arts (SIPA 2014). Acara yang berlangsung di Benteng Vastenburg dari Kamis-Sabtu (11-13/9/2014) tersebut menampilkan berbagai sajian seni, terkhusus tari, musik, dan teater. Event kota solo yang di gelar setiap tahun ini akan dimulai dari pukul 19.00 hingga 23.00 WIB, dan terbuka untuk umum.
Berikut Soloevent merangkum jadwal pementasan sipa 2014 di hari pertama, Kamis.
- Opening Ceremony
Semarak Candrakirana Art Center akan membuka perhelatan tiga hari tersebut dengan tarian. - Jerman (Just Live Dance Production)
Kelompok tari asal Jerman ini akan menampilkan karya berjudul “Together Apart”, yang mengisahkan perasaan kesendirian yang sering dialami oleh manusia. Mereka bakal berlenggak-lenggok di atas panggung dengan sentuhan balet klasik yang dipadupadankan teknik kontemporer yang unik. - Bali (Gus Teja World Music)
Musisi etnik intrumentalis ini akan menggabungkan alat musik tradisional dengan modern. Suara-suara khas instrumen tradisional Pulau Dewata baik pukul maupun tiup seperti tingklik, gamelan selunding, ataupun suling Bali, akan diharmonisasikan dengan bebunyian tiup khas yang berasal dari luar negeri antara lain shakuhachi, ocarina, hulusi, dan pan flute. Tentunya semua dikombinasikan dengan gitar, bass, dan flute. - Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Sanggar Seni Angsana)
“Tandak Mendue Muke” menceritakan tentang kehidupan malam para penari dangkung. Layaknya para penghibur, mereka tetap saja menari walaupun hati kecil berbicara lain. Walaupun melakukan pendekatan dengan tari kreasi, tapi pola joget dangklung tidak ditinggalkan begitu saja. Mereka akan menari seiring gendang dan gong dipukul secara rampak. - Yogyakarta (ISI Yogyakarta)
Dengan membawa sembilan penari, di kesempatan kali ini institut seni tersebut akan menampilkan garapan berjudul “Wisawiyasa”. - Korea-Amerika-Indonesia (Jin Hi Kim, Mugiyono Kasido, Marvel Gracia)
Ini merupakan pentas kedua Jin Hi Kim di Solo. Setelah pada akhir Agustus lalu sempat berkolaborasi dengan pionir Joget Amerta, Suprapto Suryodarmo, kini sekali lagi ia menggandeng seniman tari asal Solo, Mugiyono Kasido. Sentuhan magis komungo-nya akan bersanding dengan gerakan-gerakah khas Mugiyono, yang turut membawa serta anaknya, Marvel Gracia, untuk tampil. Dengan judul “Back to Source”, karya mereka menceritakan setiap penjelajahan pasti akan berakhir di titik awal yakni kembali kepada semesta.