Genderang gelaran Solo Batik Fashion 6 (SBF 6) telah ditabuh. Pada Jumat (22/8/2014) kemarin, panitia penyelenggara event tahunan ini memulai rangkaian acara pre-even SBF, bertempat di Atrium Solo Paragon Lifestyle Mall. Acara pada malam itu dimeriahkan oleh karya-karya adibusana dari tiga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergelut di bidang batik.
SBF Malam itu, fokus pengunjung tertuju pada catwalk yang terbentang di sentral pusat perbelanjaan tersebut. Tak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen para model yang berlenggak-lenggok dengan kamera smartphone mereka. Sebanyak kurang lebih 16 model memamerkan produk dari Mamani Batik, Adi Batik, dan Art Batik.
Mamani Batik membuka acara SBF itu. Ada delapan desain yang ditampilkan, terdiri dari mini dress, long dress, dan kemeja batik. Koleksi-koleksi tersebut berbahan batik tulis dan cap. Kesemuanya merangkul dua segmen: formal dan semi formal. Warna-warna cerah dengan tambahan aksesoris tas menjadi andalan. Yang cukup menarik perhatian adalah long dress dengan motif perca. Terasa begitu eye catching.
Tampil kedua dalam pre-event SBF adalah Adi Batik. Dengan bahan batik semi sutra, tulis, dan cap, Adi Batik menampilkan delapan karya. Koleksi yang ditampilkan merupakan hasil kombinasi dari kain batik dan bahan hijab. “Batik-batik kan biasanya monoton, jadi yang saya tampilkan adalah batik yang beda, yang modern. Sisi modern-nya terletak di sisi kemodisan. Saya memakai kombinasi,” tutur desainer Adi Batik, Anton Supriyadi.
UKM terakhir yang tampil di pre-event SBF adalah Art Batik. Mereka menampilkan sebelas koleksi yang berbahan katun cap dan tulis. Kesan sederhana tapi elegan coba dihadirkan oleh Salina, desainer Art Batik. Menurutnya, ia tidak terlalu memikirkan eksplorasi desain karena baginya batik merupakan suatu mahakarya. “Jadi kalau dimodel apa aja tetap bagus. Pengembangannya paling di model sama pewarnaan,” ujarnya.
Ditemui usai acara, Ketua Umum (SBF) Solo Batik Fashion 6, Djongko Rahardjo, menuturkan bahwa perkembangan UKM batik di Solo sudah lumayan bagus. Segi yang ia lihat adalah jenis batik, motif, dan desainnya. Ia juga menilai bahwa UKM batik di kota ini merupakan aset yang bisa mendapatkan prospek ke depannya. Namun segi yang ia kritisi adalah promosi. “Kalau dipromosiin secara benar pasti feedback-nya juga akan bagus,” katanya.
Pre-event (SBF) Solo Batik Fashion 6 sendiri berlangsung selama tiga hari, terhitung dari Jumat-Minggu (22-24/8/2014). Akan menampilkan beragam koleksi dari industri batik di Solo. Selain tiga nama yang sudah disebutkan di atas, beberapa UKM juga turut akan memeriahkan jalannya acara. Mereka adalah Unik Batik, Talitha Batik, Dwi Hadi Batik, Vesely Batik, dan Batik Kawung.