Friday, May 30, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaFestival Wayang Bocah 2014 Angkat Tema Wayang Orang Sriwedari

Festival Wayang Bocah 2014 Angkat Tema Wayang Orang Sriwedari

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

FESTIVAL-WAYANG-BOCAH-2014-ANGKAT-TEMA-WAYANG-ORANG-SRIWEDARI

Pada Rabu-Kamis (13-14/8/2014), dari pagi hingga siang, Gedung Wayang Orang Sriwedari dipadati oleh penonton. Bersama gurunya,  siswa-siswi dari sejumlah SD-SMP di Kota Solo tersebut, bersama-sama menyaksikan penampilan teman-teman sepantaran mereka yang tergabung di beberapa sanggar, dalam Festival Wayang Bocah 2014.

Ya, festival yang telah menginjak usia kesembilan ini, kembali digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Di tahun ini, ada sembilan peserta yang turut berpartisipasi. Mereka adalah Sanggar Meta Budaya, Sanggar Tari Soerya Soemirat GPH Herwasto Kusumo, Sanggar Sono Puspa Budaya, Sanggar Sarwi Retno Budaya, Sanggar Eka Santi Budaya, Sanggar Krida Budaya, Sanggar Galuh Art, Sanggar Kusuma Aji (Klaten), dan Sanggar Sarotama (Karanganyar). Satu sanggar dari Wonogiri yang sedianya turut tampil, mengundurkan diri. Sedangkan Kelompok Senjasri didapuk sebagai penampil hiburan di akhir acara.

Menurut salah seorang panitia Festival Wayang Bocah 2014, Sungkono, menerangkan bahwa setiap peserta wajib membawakan penampilannya dengan gaya Wayang Orang Sriwedari. “Ciri khas Wayang Orang Sriwedari kan ada dalangnya, ada keprak-nya, ada duk-dukan-nya,” jelas Sungkono

Tema Wayang Orang Sriwedari sengaja diangkat sebagai jawaban dan ajang promosi kepada masyarakat bahwa salah satu kesenian tradisional itu masih ada hingga kini. “Harapannya ben  Wayang Wong Sriwedari yang selama ini dianggap di antara mati dan tidak, ternyata masih aktif, masih eksis,” ungkapnya.

Selain hal tersebut, dengan diadakannya festival ini diharapkan mampu memunculkan bibit-bibit baru yang kelak akan menjadi generasi penerus wayang orang. Di samping itu, ajang ini menjadi pembelajaran bagi anak-anak muda untuk nguri-uri budaya Jawi.

 “Dengan adanya Wayang Bocah mudah-mudahan akan membuka [peluang] kepada anak-anak untuk ikut handarbeni budaya Jawa yang lebih luhung, terutama wayang orang,” tutur Sungkono, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo ini.

Di tahun depan pelaksanaannya, Sungkono berharap para peserta luar kota Kota Solo bisa turut tampil. “Harapan kami di 2015, peserta dari enam kabupaten [di eks-Karisidenan Surakarta] harus ikut semua.”

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Event SMEE-ITT Java Expo 2025 Digelar di Kota Solo, Pamerkan Produk-Produk Unggulan UMKM

Soloevent.id - Event SMEE-ITT (Small Medium Enterprises and Export - Investment Trade Tourism) Java...

Nyalanesia Launching Nyalagames di Festival Literasi Nasional 2025 Solo

Soloevent.id - Puncak acara Festival Literasi Nasional (FLN) kembali digelar di Balaikota Solo, Sabtu...

Melihat Surganya Barang Antik di Festival Vintage Balaikota Solo

Soloevent.id - Komunitas Soloraya Vintage menggelar Festival Vintage Romantika Sambung Rasa Tempo Doeloe di...

More like this

Kemeriahan Semarak Budaya Indonesia 2025, Para Penari Tampil Memukau

Soloevent.id - Semarak Budaya Indonesia (SBI) 2025 sebagai agenda tahunan Kota Surakarta kembali digelar...

Semarak Budaya Indonesia 2025, Selebrasi Ragam Budaya dalam Satu Harmoni

Soloevent.id - Kota Surakarta kembali menjadi saksi perhelatan seni akbar bertaraf nasional, Semarak Budaya...

Solo Menari 2025 Hadirkan Pertunjukan Tari 60 Grup di Balaikota Solo

Soloevent.id - Kota Solo kembali menggelar acara Solo Menari pada 29 April 2025. Tahun...