Monday, April 7, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaJaka Tingkir Kalahkan Buaya Di Taman Satwa Taru Jurug

Jaka Tingkir Kalahkan Buaya Di Taman Satwa Taru Jurug

Published on

spot_img
spot_img

 

Soloevent.id – Perjalanan Mas Karebet atau Jaka Tingkir dari Desa Banyubiru menuju Demak ditampilkan di Taman Satwa Taru Jurug pada hari terakhir libur Lebaran, Minggu (2/7/2017). Pementasan ini sekaligus menandai berakhirnya program Pekan Syawalan 2017 yang dimulai dari 25 Juni hingga 2 Juli.

 

Tahun ini, Jaka Tingkir diperankan oleh putra Pakubuwono XIII, GPH Mangkubumi. Sebelum pementasan digelar, GPH Mangkubumi dikirab dari boulevard Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menuju danau Taman Satwa Taru Jurug. Menyusul di belakangnya terdapat peserta yang membawa gunungan ketupat dan apam.

 

Selama perjalanan, pemeran Jaka Tingkir naik di atas kereta kencana. Beberapa kali ia terlihat menyebar bunga dan uang receh. Uang logam itu kemudian direbutkan warga.

 

Pementasan Jaka Tingkir dimulai dengan perjalanan Jaka Tingkir melintasi danau menggunakan getek bersama tiga aktor dari Ketoprak Ngampung yang berperan sebagai Mas Manca, Ki Wuragil, dan Ki Wila.

 

Namun, di tengah perjalanan, mereka dihadang buaya-buaya. Singkat cerita, Jaka Tingkir dkk. melibas buaya-buaya itu. Para buaya yang mengakui kekalahan, akhirnya membantu Jaka Tingkir melintasi danau.

 

Lepas dari cerita Jaka Tingkir, GPH Mangkubumi dan panitia kemudian membagikan kupat dan apam kepada pengunjung Taman Satwa Taru Jurug.

 

Bagi GPH Mangkubumi, ini adalah peran keduanya menjadi Jaka Tingkir. Ia tidak butuh waktu lama untuk mempersiapkan perannya itu. “Persiapannya cuma sehari. Latihannya silat sama dialog. Lawan main saya adalah seniman-seniman ketoprak, jadi lebih mudah adaptasinya,” ujarnya.

 

Menurut putra tertua PB XII itu, adegan silat tidak terlalu susah. “Gerakannya enggak begitu jauh dengan tari,” katanya.

 

Budayawan Solo, KPA Winarno Kusumo, menjelaskan, sebenarnya tidak ada kaitannya antara cerita Jaka Tingkir dengan tradisi kupatan. “Acara ini dikemas untuk memberikan hiburan kepada masyarakat,” terang dia.

 

Menurutnya, cerita Jaka Tingkir ini patut diteladani karena mengajarkan agar terus berusaha untuk mencapai cita-cita walaupun mengalami kesulitan. “Mas Karebet bermula sebagai masyarakat bawah. Ia akhirnya berhasil menjadi raja di Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijaya. Agar cita-cita tercapai harus berani rekasa dulu,” beber Winarno.

 

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Opera Bakdan Neng Sala 2025 Pentaskan Kisah Cinta di Bawah Rembulan

Soloevent.id - Opera Bakdan Neng Sala kembali digelar di Halaman Balaikota Solo, Kamis (3/4/2025)....

Tarian Topeng Ireng Jadi Sajian Gebyar Bakdan di Taman Balekambang

Soloevent.id - Kota Solo menjadi salah satu kota tujuan mudik yang paling ramai. Selain...

The Sunan Hotel Solo Hadirkan Semarak Program Bulan April 2025

Soloevent.id - The Sunan Hotel Solo sebagai hotel entertainment Kota Solo bakal menyuguhkan berbagai...

More like this

Opera Bakdan Neng Sala 2025 Pentaskan Kisah Cinta di Bawah Rembulan

Soloevent.id - Opera Bakdan Neng Sala kembali digelar di Halaman Balaikota Solo, Kamis (3/4/2025)....

Tarian Topeng Ireng Jadi Sajian Gebyar Bakdan di Taman Balekambang

Soloevent.id - Kota Solo menjadi salah satu kota tujuan mudik yang paling ramai. Selain...

Masjid Agung Solo Launching Pameran Sarung Khas 25 Pilihan Motif Batik

Soloevent.id - Masjid Agung Keraton Solo bersama dengan Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman dan...