Soloevent.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Boyolali memilih Desa Tanduk yang ada di Kecamatan Ampel sebagai Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik. Melalui penetapan yang dilakukan pada hari Rabu, 22 Mei 2024 kemarin, Pemerintah Desa (Pemdes) setempat harus segera berbenah diri, terutama terkait persiapan sumber daya manusia (SDM).
Sehubungan dengan hal ini pula, Kepala Desa Tanduk, Hari Nugroho berjanji untuk secepatnya persiapan khususnya dalam bidang statistik desa. Selain itu dia akan berusaha menghadirkan data desa sebagus mungkin, sehingga bisa memberi manfaat bagi desa dan warga.
Usai pencanangan tersebut, Pemdes Tanduk bakal melaksanakan sejumlah tahapan dan salah satunya adalah menyiapkan agen pendataan sebanyak dua personil. Mereka diambil akan dari unsur perangkat desa yang dibekali dengan surat keputusan oleh kepala desa.
Kedua personil ini mendapat tugas mengumpulkan data sekaligus mengolah dan menyajikan. Data tersebut bisa dicari dari sejumlah sumber seperti data monitoring center for development, tokoh masyarakat, dan sumber-sumber lainnya.
Desa Menjadi Subjek Pembangunan
Pada sisi lain Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan mengemukakan, desa merupakan sebuah unit terkecil dalam pemerintahan, namun mempunyai peran penting di program pembangunan nasional. Selain itu di era sekarang desa sudah tak dianggap sebagai objek pembangunan saja, melainkan menjadi ujung tombak atau subjek pembangunan.
Desa Cantik sendiri merupakan simbol filosofi yang mengandung makna bahwa desa menjadi penyedia data yang tidak saja akurat, namun juga bisa dipercaya. Dengan adanya data tersebut, desa akan punya kemampuan untuk mengetahui potensi, indentifikasi masalah, dan kebutuhan masyarakat.
Selain itu melalui data pula warga bisa memperoleh informasi terkait dengan kondisi ekonomi, sosial, dan kependudukan secara akurat. Informasi dan data ini selanjutnya dapat dipakai juga sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup sekaligus menguatkan peran masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
Dalam wawancara dengan Solopos, Kepala BPS Kabupaten Boyolali, Sutirin turut berpesan. Salah satu faktor yang membuat Desa Tanduk terpilih jadi Desa Cantik adalah karena Pemdes setempat punya kemampuan mengolah dan mengelola data secara baik dan terbuka. Selain itu dia berharap penetapan status tersebut bisa memberi motivasi bagi desa lain untuk menciptakan berbagai inovasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga.
Disebutkan pula, ada sejumlah indikator yang harus berhasil dicapai dalam program pembinaan Desa Cantik. Di antaranya adalah sistem tata kelola data desa yang bagus dan kapasitas statistik desa secara memadai. Selain itu harus tercipta sistem manajemen data desa yang baik, sehingga mudah bagi masyarakat untuk mengakses.
Menurut kutipan dari laman katadesa.id, hingga saat ini hanya sedikit sekali desa di Indonesia yang memanfaatkan data sebagai dasar pembuatan rencana pembangunan. Padahal pemerintah pusat telah melakukan berbagai pendataan potensi desa yang dilakukan setiap tiga tahun sekali. Sehingga Pemdes hanya perlu memutakhirkan untuk membangun desa dan ini menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan bersama-sama.