Setelah mengeluarkan album penuh Pitik dan Sapi pada Juli lalu, band absurd-humorcore, Fisip Meraung (FM), merencanakan bakal merilis album kesepuluhnya, November mendatang. Ada yang unik dalam karya teranyarnya Rilisan fisik dari trio yang digawangi oleh Taufiq “Topik” Sudirman (vokal, gitar), Megananda “Amek” (vokal, bass), dan Radius Bonifasio (drum) ini, akan dibuat box set.
Jika biasanya box set berisi kaos, poster, stiker, maka yang dilakukan FM adalah ketidaklazimannya. Mereka akan menyertakan ekrak –dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan cikrak atau pengki– sebagai bonus album terbarunya.
Menurut Topik, pemilihan cikrak memiliki kandungan filosofi. “Kami ingin membersihkan dan mengubah mindset yang menganggap bahwa Fisip Meraung itu band humor. Sekaligus ini bisa membersihkan pikiran kami [personil] sendiri, untuk bisa total di band ini,” jelasnya kepada Soloevent, usai tampil di Pameran MusicArt, Jumat (10/10/2014).
Sebelum menetapkan cikrak sebagai pendamping cakram padat, band yang telah merilis sembilan album ini sebenarnya memiliki opsi lain, yakni mainan lele. Namun, karena susah mendapatkannya, akhirnya mereka memilih perkakas rumah tangga itu.
Topik membeberkan, box set tersebut akan dibanderol di kisaran kurang dari 100 ribu. “Kami main band tidak untuk mencari uang banyak. Yang penting kami tetap bisa menghibur. Laris atau tidak, setidaknya kami punya rilisan yang bisa dinikmati orang banyak,” tandasnya. “Kami tidak tahu batasan box set itu seperti apa. Yang jelas, kami ingin punya rilisan yang cult dan unik,” tambah mahasiswa Sosiologi FISIP UNS itu.
Rencananya, rilisan fisik Fisip Meraung akan dirilis sebanyak 50 buah, dengan rincian 25 box set, dan 25 rilisan CD standar. Ada 8-10 lagu baru yang dimuat. Proses pengerjaan album bakal dilakukan dari Oktober ini. Jika albumnya yang lalu terpengaruh oleh Arctic Monkeys, menurut Topik, di album barunya ini, ia akan menambahkan sentuhan Naif. “Musik Fisip Meraung mau saya bawa ke arah Naif. Walaupun nanti pada kenyataannya tidak sama,” candanya.