Monday, September 29, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaMengekang Hawa Nafsu Lewat Tapa Bisu

Mengekang Hawa Nafsu Lewat Tapa Bisu

Published on

- Advertisement -spot_img

Soloevent.id – Menyambut 1 Sura atau 1 Muharam, Puro Mangkunegaran menggelar Kirab Pusaka Dalem. Kirab diikuti keluarga Mangkunegaran, kerabat, abdi dalem, dan beberapa tamu penting. Tahun ini, kirab diadakan pada Sabtu (31/8/2019).

Ada empat pusaka berupa tombak dan sebuah joli yang dikirab. Kirab dimulai dari dalam Puro Mangkunegaran kemudian melewati Ronggowarsito-Jl. Kartini-Jl. RM Said-Jl. Teuku Umar dan kembali ke Puro Mangkunegaran. Selama acara itu berlangsung, semua peserta kirab berjalan tanpa menggunakan alas kaki dan tanpa berbicara atau tapa bisu.

Sebelum kirab dimulai, semua peserta kirab berkumpul di Pendapa Puro Mangkunegaran. Setelah mendapatkan izin dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro IX, kirab pun dilakukan.

Saat kirab berlangsung, yang bertugas sebagai cucuk lampah adalah putra KGPAA Mangkunegara IX, GPH Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo. Lalu, diikuti tamu penting, keluarga, dan para abdi dalem Mangkunegaran.

Semua peserta mengenakan setelan beskap dan kain jarit (laki-laki) serta kebaya hitam dan kain jarit (perempuan), tak lupa pula mengenakan samir warna kuning-hijau. Di antara rombongan kirab tampak tokoh-tokoh nasional, seperti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan anggota DPR RI Aria Bima.

Menurut Sekretaris II Kirab Pusaka Dalem sekaligus Humas Puro Mangkunegaran Joko Pramudya, tradisi kirab pusaka dan tapa bisu merupakan wujud perenungan sekaligus simbol keprihatinan dan refleksi diri terhadap segala perilaku atau perbuatan selama setahun terakhir.



“Kirab dibudayakan untuk prihatin, berdoa, tapa bisu, Itu cerminan mengekang hawa nafus juga sebagai sarana instropeksi masa lampau. Di tahun baru ini, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

Selain kirab, di Masjid Al Wustho Mangkunegaran juga dilakukan tadarus Al Quran sebagai tanda bahwa adat istiadat dan agama dapat berjalan seiring sejalan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Event Para Fencing World Cup 2025 Sukses Digelar di Kota Solo

Soloevent.id - Kota Solo sukses menggelar event kejuaraan internasional Para Fencing World Cup 2025...

Pixel Rush SPECTRUM FISIP UNS : Event Fun Run Pertama di UNS

Soloevent.id - Pixel Rush SPECTRUM (Social Political Education, Art, and Sport Tournament) FISIP UNS...

Solo Literasi Festival 2025, Ajak Masyarakat Tanamkan Semangat Budaya Membaca Anak

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar acara Solo Literacy...

More like this

Solo Literasi Festival 2025, Ajak Masyarakat Tanamkan Semangat Budaya Membaca Anak

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar acara Solo Literacy...

Pameran Seni Rupa Sinergi #3 Usung Tema Local Wisdom dan Lahirnya Kearifan Baru

Soloevent.id - Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Kota Solo, sejak Senin (8/9/2025) hingga Minggu...

Festival Payung Indonesia 2025, Sajikan Payung Catra Panji hingga Pameran Kesenian Lainnya.

Soloevent.id - Festival Payung Indonesia (FESPIN) kembali digelar pada Jumat-Minggu (5-7/9/2025) di Taman Balekambang...