Soloevent.id – Kopi paling enak dinikmati sambil ngobrol bareng teman. Atau bisa juga nonton film, seperti yang dilakukan Griya Budaya Studio Kopi Ndaleme Eyang (SKDE). Tanggal 14-20 Juli ini, kafe yang berada di Jl. Pajajaran Tim. 1 No. 10, Kelurahan Sumber itu sedang mengadakan pemutaran Sepekan Film Indonesia Raja.
Pemutaran film merupakan agenda apresiasi karya. Selain itu, tiap bulannya juga digelar kegiatan lain, seperti Literasi Sastra, Layar Padang Bulan, dan Literasi Musik.
Event Coordinator & Finance Studio Kopi Ndaleme Eyang Febriana Widyatsari menjelaskan bahwa dalam Sepekan Film Indonesia Raja ini SKDE bekerja sama dengan Minikino. Minikino adalah “bank film” sineas-sineas indie Nusantara. Karya yang terkumpul bakal dikurasi dan akan ditayangkan dalam program-programnya, salah satunya Indonesia Raja.
Film yang diputar rata-rata adalah film fiksi dan dokumenter. Saat Soloevent mampir ke SKDE, Senin (15/07/2019), film-film yang ditayangkan rata-rata dibuat oleh sineas Banjarmasin, misalnya Sungai untuk Benua, Tanjung Dewa, Ujar Jua Pang, dan Last Breath.
“Di hari pertama, kami menayangkan film-film dari sineas Bali. Ada dua jenis yang ditayangkan, fiksi dan dokumenter. Film dokumenternya mengenai penari Bali yang berkebutuhan khusus, sedangkan fiksinya bercerita tentang psikopat,” terang Febriana.
Pemutaran film ini diadakan untuk memberikan pengetahuan kepada pengunjung, sehingga mereka tidak hanya sekadar menikmati film, tetapi juga ada pelajaran yang dipetik.
Dia menambahkan untuk tayangan-tayangan tertentu diberikan cakupan umur, sehingga para audiens khususnya yang membawa anak-anak bisa mengantisipasi.
Febriana menjelaskan acara ini diselenggarakan untuk merangkul dan mengumpulkan berbagai komunitas pencinta seni, khususnya film indie.
Studio Kopi Ndaleme Eyang didirikan sekitar 1 tahun 3 bulan lalu. Kedai kopi ini bukan hanya dijadikan sebagai unit bisnis, tapi juga menjadi wadah para pencinta seni.