Soloevent.id – Solo Batik Carnival (SBC) XII bakal menggelar tiga kegiatan, yakni Grand Jury, Exhibition, dan Grand Carnival.
Koordinator Acara SBC 2019 Ragowo Ade Kurniawan menjelaskan Grand Jury merupakan tahap penilaian kostum-kostum karya peserta SBC XII. Kostum-kostum tersebut diperagakan langsung di depan para ahli. “Kostum-kostum yang diperagakan pada Grand Carnival tanggal 27 Juli nanti adalah kostum-kostum yang sudah lolos penilaian di tahap Grand Jury,” terangnya saat ngobrol di program People at Sevent di Radio Sevent, Sabtu (13/7/2019).
Grand Jury dilaksanakan 14 Juli di Solo Square. Kostum-kostum karnaval terbaik bakalan diberi penghargaan pada 28 Juli.
Untuk acara pameran akan diadakan tanggal 25-28 Juli 2019 di Museum Radya Pustaka. Exhibition terdapat bazar yang menjual kerajinan tangan serta panggung yang menampilkan pertunjukan musik dan tari.
“Karena tahun ini terkendala proses penataan jalan di area Gladak, Pemkot Surakarta memberikan ide untuk memindahkan tempat pameran dari Benteng Vastenburg ke Museum Radya Pustaka,” jelas Ade.
Puncak Solo Batik Carnival 2019 akan diselenggarakan 27 Juli jam 14.00 WIB. Di Grand Carnival, peserta bakal berjalan kaki sepanjang kurang lebih 3,8 kilometer dari titik pemberangkatan di Museum Radyapustaka, kemudian melintas Jl. Slamet Riyadi, hingga finis di Balai Kota Surakarta.
Karnaval ini bakalan diikuti oleh 130 peserta. Dalam rombongan juga terdapat tiga defile tamu, yaitu Samarinda Sarong Festival, Pesona Semarang Carnival, dan Grobogan Carnival Center. Selain itu, karnaval juga dimeriahkan dengan mobil hias.
Tahun ini, Grand Carnival SBC bakal menampilkan Loro Blonyo sebagai ikon. “Tujuan dipilihnya Loro Blonyo lebih kepada filosofi untuk tidak melupakan budaya Jawa. Itulah yang menjadi akar SBC,” tuturnya.