Soloevent.id – Solo Menari segera digelar dalam waktu dekat. Event tahunan Pemerintah Kota Surakarta ini kerap diadakan dalam format kolosal. Tema acara selalu berganti. Tahun kemarin menampilkan tari Gambyong Pareanom secara massal.
Diikuti 5.035 penari perempuan, kegiatan tersebut bahkan masuk dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori “Penari Gambyong Wanita Terbanyak Se-Indonesia”.
Bagaimana tahun ini? Lewat akun Instagram, @disbudska, Dinas Kebudayaan Pemerintah Kota Surakarta bakalan menyelenggarakan Solo Menari 2019 dengan tema tari Jaranan. Rencananya, acara itu diikuti oleh 5.000 siswa-siswi SD dan SMP di Kota Solo.
Kalau kepingin mengikuti, Disbud Kota Surakarta sedang membuka pendaftaran peserta. Syarat dan ketentuannya antara lain berstatus sebagai siswa kelas 3,4,5 SD atau kelas 7,8 untuk SMP; mengisi formulir online di bit.ly/solomenari2019; serta memakai kostum dan atribut sesuai arahan Disbud Kota Surakarta. “Pendaftaran ditutup jika sudah memenuhi kuota 5.000 penari dan paling akhir hari Rabu, 10 April 2019,” tulis akun @disbudska.
Solo Menari 2019 akan dilaksanakan saat perayaan Hari Tari Dunia pada Senin, 29 April 2019 di Stadion Sriwedari.
Menurut sejarahnya, World Dance Day atau Hari Tari Dunia diperkenalkan oleh lembaga tari internasional CID-Counseil International de la Danse pada tahun 1982. Lembaga Swadaya Masyarakat ini mengajak seluruh warga dunia berpartisipasi untuk menampilkan beragam tarian khas di negara mereka.
Bersama UNESCO, CID menjadi wadah bagi warga dunia untuk mementaskan pertunjukan tari dari budaya mereka. Dengan begitu, diharapkan semua generasi muda dapat terus melestarikan budaya melalui seni tari.
Dikemas dalam format festival, peringatan Hari Tari Dunia dirasa dapat mempromosikan seni tari dengan cara meriah. Orang-orang yang terlibat di dalamnya juga bisa memperoleh pengetahuan baru sealigus punya kesempatan untuk memamerkan karya.