Monday, July 28, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaSelain Punya Rasa Khas, Jenang Juga Menyimpan Filosofi

Selain Punya Rasa Khas, Jenang Juga Menyimpan Filosofi

Published on

- Advertisement -spot_img

Soloevent.id – Bagi wong Solo, jenang bukanlah kuliner yang asing. Bahkan, dalam tradisi Jawa, makanan berbahan tepung beras atau tepung ketan itu selalu ada di setiap momen-momen kehidupan manusia.

Enggak cuma punya rasa yang khas, ternyata jenang juga menyimpan filosofi. Konon, jenang merupakan simbol doa dan ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

Di Kota Solo, banyak varian jenang yang bisa ditemui. Masing-masing ragamnya memiliki filosofi tersendiri. Berikut adalah tiga di antaranya.

1. Jenang Sumsum

Jenang berwarna putih ini dibikin dari tepung beras. Saat disajikan, jenang diguyur dengan kuah manis.

Jenang sumsum kerap dihadirkan di acara pernikahan. Maknanya supaya pengantin dan seluruh panitia yang terlibat diberi kesehatan, berkah, dan kekuatan. Kekuatan tersebut diharapkan dapat digunakan untuk memupuk nilai-nilai kebaikan.

2. Jenang Abang Putih

Jenang yang kerap disebut juga dengan jenang sengkolo ini dibuat dari beras ketan putih, gula merah, gula pasir, dan santan. Jenang abang putih adalah simbol keberadaan manusia di dunia.

Jenang abang (merah) melambangkan lelaki dan jenang putih melambangkan perempuan. Adanya jenang sengkolo di setiap ritual menjadi pengingat manusia, bahwa di dalam dunia terisi oleh dua esensi maskulin dan feminim.

3. Jenang Grendul

Jenang grendul mirip bubur candil. Jenang ini dibuat dari bahan tepung ketan, tepung tapioka yang disiram kuah santan. Jenang grendul rasanya legit dan manis.

Jenang ini mempunyai makna bahwa kehidupan itu seperti cakra manggilingan, yakni roda yang berputar kadang berada di atas kadang di bawah. Artinya, hidup itu ada naik dan turun. Untuk itu, manusia dituntut untuk menemukan kestabilan dalam hidup.



Tiga jenang tradisional tersebut sepertinya bakal disajikan di Semarak Jenang Sala. Selain itu, kamu juga bisa mencicipi bermacam jenang gratis. Ada 28.400 takir yang bakal dibagikan gratis untuk masyarakat.

Acara tersebut berlangsung di Plaza Sriwedari, Minggu (17/2/2019), mulai jam 09.00 WIB. Event bertema “Pesona Jenang Majemukan” itu merupakan rangkaian perayaan HUT ke-274 Kota Solo.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Peringati Hari Kebaya Nasional 2025, Kota Solo Gelar Parade Kebaya Nusantara

Soloevent.id - Dalam rangka Hari Kebaya Nasional Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Ditjen...

Malam Puncak Solo Keroncong Festival 2025 Berlangsung Meriah, Hadirkan Penyanyi Malaysia

Soloevent.id - Solo Keroncong Festival (SKF) 2025 kembali digelar pada Jumat - Sabtu (25–26...

Bank Indonesia Solo Gelar Kenduren Solo Raya 2025, Dukung Penuh UMKM Lokal

Soloevent.id - Bank Indonesia kembali menggelar Kenduren UMKM Solo Raya 2025, Jumat-Minggu (25-27/7/2025) di...

More like this

Peringati Hari Kebaya Nasional 2025, Kota Solo Gelar Parade Kebaya Nusantara

Soloevent.id - Dalam rangka Hari Kebaya Nasional Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Ditjen...

Peringati Hari Kebaya Nasional, The Sunan Hotel Solo Ajak Generasi Muda Untuk Bangga Berkebaya Dalam “Simfoni Wastra”

Soloevent.id - Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada Kamis (24/07/25), memberikan semangat tersendiri bagi...

Dolan Ngidul Jadi Alternatif Wisata Malam Baru di Alun-Alun Kidul Solo, Ada Hiburan Kesenian dan Kerajinan

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo bekerjasama dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menghadirkan alternatif wisata...