Soloevent.id – 29-30 April 2017 mendatang, kawasan kampus 1 Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bakal diserbu sekitar 3.000 penari. Para penari tersebut berkumpul untuk merayakan Hari Tari Dunia yang dikemas dalam Solo 24 Jam Menari 2017.
Lebih kurang 198 kelompok tari dari berbagai daerah di Indonesia akan mementaskan bermacam karya tari, mulai dari tradisional, kontemporer, kesenian rakyat, dan masih banyak lagi. Mahasiswa-mahasiswa dari luar negeri yang sedang kuliah di ISI Surakarta juga bakalan pentas di event tahunan Kota Solo ini, lho.
Kata Ketua Pelaksana Solo 24 Jam Menari 2017, Dwi Wahyudiarto, dari sekian banyak peserta ada salah satu yang unik yaitu whirling dance atau biasa dikenal dengan Tari Sufi. Ada 200-300 orang yang bakalan menari. “Mereka meminta agar ditampilkan pada 3/4 malam,” bebernya. Tarian tersebut dibawakan oleh kelompok penari asal Pekalongan, Semarang, dan kota lainnya.
Dwi mengungkapkan, peserta sangat antusias untuk mengikuti acara yang diadakan ISI Surakarta ini. “Mereka berangkat ke Solo dengan biaya sendiri. Bahkan, ada daerah yang telah menganggarkan dana untuk biaya keberangkatan ke event ini,” jelasnya saat ditemui Soloevent di Sekretariat Solo 24 Jam Menari 2017, Kamis (20/4/2017).
Menurutnya, ini menjadi bukti bahwa Kota Solo adalah kawah candradimuka bagi mereka. “Solo 24 Jam Menari adalah event besarnya seni tari. Tampil di acara ini bisa meningkatkan kepercayaan diri,” tutur salah satu dosen ISI Surakarta ini.
Solo 24 Jam Menari 2017 akan dibuka di halaman Rektorat ISI Surakarta pada 29 April 2017 pukul 06.00 WIB, dan ditutup di jam yang sama pada 30 April 2017.