Soloevent.id – Seniman asal Kota Solo, Sardono W. Kusumo, tengah mematangkan sebuah event bertajuk SOLOis SOLO. Rencananya, program tersebut digulirkan pada Oktober 2017 mendatang. Mengusung tema “Reimagine City Graffiti”, kegiatan ini dimaksudkan untuk merespon keberadaan ruang publik kota supaya bisa diakses kembali oleh masyarakat.
Dalam acara itu, tembok-tembok kota bakal dihiasi mural karya street artist dari berbagai kota. Gerakan ini berlangsung secara bersambung hingga puncaknya pada Oktober 2017. 26-31 Desember, SOLOis SOLO akan menggelar pre-event di sudut perempatan Nonongan (di depan restoran Kusumasari).
Pre-event perdana SOLOis SOLO bakalan ada live mural painting performance dari seniman-seniman muda yang menekuni mural, di antaranya yakni Brotosaurus, Mewarnai Indonesia Mural Company, Digie Sigit, Fauzan & Dhawa, Dika Rabt, dan Chiz.
Selain itu, gelaran ini menampilkan seni pertunjukan Folks Hip Hop Dance atau tari rakyat tradisional yang dibawakan Boogie Papua Dance. Ensambel Gong Nonongan serta beberapa bentuk ekspresi seni lainnya turut unjuk kebolehan. Ada juga stan-stan dari beberapa seniman dan komunitas seni yang menjajakan karya-karyanya.
Koordinator Kegiatan Pre-event SOLOis SOLO, Irul Hidayat, menjelaskan, gerakan awal ini bertujuan untuk mengenalkan sekaligus menjadi ajang sosialisasi kepada publik. “Sehingga tujuan program ini: aktif melibatkan warga dalam interaksi positif antara pelaku seni dan warga di ruang publik, dapat tercapai,” terangnya dalam rilis.
Irul menguraikan, SOLOis SOLO ingin memberikan edukasi positif kepada masyarakat perihal keragaman budaya, yang dalam hal ini diwujudkan dengan ekspresi seni anak muda perkotaan.