Soloevent.id – Mendekati pagelaran akbarnya yang tinggal menghitung hari, Solo International Performing Arts (SIPA) 2016 kembali mengadakan pre-event. Acara tersebut digelar di Atrium Solo Grand Mall, Rabu (31/08/2016).
Pre-event kedua SIPA 2016 ini lebih banyak menampilkan sajian musik. Pertunjukan malam itu diisi oleh Orkes Keroncong Smaracatur, Biru Ndog Bebek Percussion, SMK N 8 Surakarta, Ra Umum Band, Enigma Band, dan Latar Jembar.
Band dari Kampung Batik Laweyan, Latar Jembar, menjadi penampil pertama. Grup yang memadukan musik folk dengan irama dangdut itu menyuguhkan lagu-lagu bernuansa kocak antara lain “Mars Larjem”, “Nengkleng”, “Cinta Dilaminating”, dan lain-lain.
Ra Umum Band tampil selanjutnya. Dengan nuansa pop-etnik, band ini memainkan cover version, seperti “Untuk Perempuan yang Sedang dalam Pelukan”, “Cublak-Cublek Suweng”, “Anoman Obong”.
Dalam penampilannya, siswa-siswi SMA N 4 Surakarta yang tergabung dalam Orkes Keroncong Smaracatur membawakan “Jangkrik Genggong” milik maestro keroncong Waldjinah, dan dua lagu pop yang dikeroncongkan yakni “Cintaku” oleh Chrisye serta “I Will Fly” kepunyaan Ten2Five.
Tak hanya musik, pre-event kedua SIPA 2016 juga menyajikan pertunjukan tari kontemporer yang dipertontonkan oleh murid-murid SMK N 8 Surakarta. Sedangkan grup Biru Ndog Bebek Percussion – yang kesemua personelnya adalah mahasiswi Sastra Indonesia UNS – turut menghentak panggung lewat permainan rancak jimbe.
Humas SIPA 2016, Iin Nur Farida, mengatakan, pengisi acara yang turut berpartisipasi dalam pre-event SIPA 2016 merupakan para penampil lokal. “Untuk pre-event ini kami lebih banyak menampilkan musik agar selaras dengan tema SIPA 2016 yakni ‘Maha Swara’,” jelasnya saat ditemui awak media.
Iin menambahkan, pre-event ini digelar agar masyarakat semakin tahu tentang SIPA 2016. “Makanya acara ini diadakan di mall, karena mall adalah tempat strategis untuk menjumpai warga,” terang dia.
SIPA 2016 dihelat di Benteng Vastenburg pada 8-10 September 2016 mendatang. Di edisi sewindu ini, SIPA 2016 dimeriahkan oleh musisi-musisi kondang seperti Dewa Budjana, Maya Hasan, Vicky Sianipar, Djaduk Ferianto-Kua Etnika, dan lain-lain. Walaupun didominasi musik, tetapi pergelaran ini juga tetap memberikan jatah untuk performance art serta tari.