Soloevent.id – Kirab Hajatan Ageng (HAJ) Kelurahan Jagalan kembali digelar di Kelurahan Jagalan, Minggu (9/11/2025). Kirab Hajatan Ageng merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kelurahan Jagalan untuk merawat tradisi dan mengenalkan berbagai potensi seni budaya dan kulinernya.
Kirab Hajatan Ageng Kelurahan Jagalan mengusung tema “Nggugah Lelakon Nggayuh Katresnan” atau Membangkitkan Kisah Mencari Cinta ini sekaligus menjadi puncak acara. Kirab budaya diikuti oleh 15 RW yang terdiri dari warga Kelurahan Jagalan, beberapa instansi pendidikan wilayah Kelurahan Jagalan, Komunitas PSHT, Komunitas Pos Pelayanan Terpadu, Komunitas Pekerja Sosial Masyarakat, Sabeling (Sapu Bersih Keliling) Kelurahan Jagalan, dll.
Acara dimulai dengan teatrikal tari kolosal Radjakaja dimana tarian ini merupakan tarian yang merepresentasikan asal muasal kelurahan jagalan. Tarian Radjakaja secara historis bermakna tentang penyembelihan hewan untuk kebutuhan Keraton dan masyarakat. Melalui narasi tarian budaya ini, masyarakat diajak untuk mengenal asal-usul beberapa kampung di Kelurahan Jagalan.

Seperti kampung Kalangan yang dulunya tempat tinggal para abdi dalem yang ahli membuat kayu. Lalu, kampung belik yang merujuk pada sumber mata air penting bagi warga. Hingga, kampung Bororejo yang merupakan kampung dimana banyak para perantau dari berbagai daerah.
Acara dilanjutkan secara simbolisasi dengan menstempel punggung hewan sapi oleh Drs. Hery Mulyono, M.M. (Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta) sebagai penanda dimulainya kirab. Rombongan kirab kelompok RW 1 – RW 15 menampilkan keunikan khas masing-masing. Seperti RW 8 sebagai kampung penghasil madu, RW 10 sebagai kampung penghasil rambak kulit sapi dan abon serta RW 2 yang terkenal sebagai kampung peternak pithik (ayam).
Ketua panitia acara Octaria mengatakan, “Rangkaian acara Hajatan Ageng Jagalan sudah dilakukan beberapa hari yang lalu dimulai dengan umbul donga, bersih desa dan puncak acara dengan kirab budaya. Acara ini digelar sebagai ajang pelestarian budaya serta mempererat persaudaraan antar warga. Harapannya semoga kegiatan ini bisa memberi manfaat dan menjadi momentum untuk terus melestarikan tradisi dan budaya,” ujarnya.
Acara Hajatan Ageng Jagalan juga untuk menghidupkan kembali tradisi dan adat yang menjadi identitas kuat masyarakatnya, serta memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan budaya warisan leluhur.





