Soloevent.id – Dalam rangka Hari Kebaya Nasional Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi (Ditjen PKT) Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Pemerintah Kota Solo dan Dharma Wanita Persatuan menggelar acara parade kebaya, Minggu (27/7/2025).

Acara dimulai dengan parade para peserta yang berjalan dari depan Gedung Wuryaningratan (House of Danar Hadi Surakarta) hingga area Pasar Triwindu. Acara tambah meriah dengan penampilan Sanggar Seni Gedhong Kuning menampilkan tarian podeng, seni tari kreasi oleh sanggar galeri sukoasih Solo, penampilan sinden asal Solo, Sruti Respati dan Pemain Saxophone, Yuyun George. Kemudian juga diadakan peragaan busana oleh sejumlah komunitas lintas generasi, termasuk siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Solo. Ada juga workshop pemanfaatan kain perca oleh pisalin batik, membuat serabi Solo, cara berkain oleh kudil Jogja.

Dalam acara ini turut hadir pula Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Walikota Solo, Respati Ardi; Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kebudayaan, Katarine Grace Fadli Zon dan komunitas kebaya dari berbagai daerah.
Acara Hari Kebaya Nasional, dibuka oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kebudayaan, Katarine Grace Fadli Zon. Dalam sambutannya Katarine Grace menyatakan bahwa kebaya adalah representasi identitas perempuan Indonesia yang anggun dan tangguh. “Acara ini bukan sekedar perayaan, namun merupakan wujud nyata kecintaan kita terhadap kebaya sebagai simbol budaya,” ujarnya.

Selain itu, sejumlah komunitas kebaya juga ikut memeriahkan kegiatan ini diantaranya, Kebaya Foundation, Perempuan Berkebaya Indonesia, Perempuan Indonesia Maju, Yayasan Citra Kartini Indonesia dan Prenik Indonesia Pecinta Sanggul Nusantara, Cinta Busana Nusantara, Rampak Sarinah dan Komunitas Notaris Indonesia Berkebaya.

Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa Solo dipilih sebagai lokasi perdana karena statusnya sebagai jantung kebudayaan. “Pengakuan sebagai warisan budaya UNESCO itu baru awal. Tugas kita adalah menghidupi dan menghidupkan,” ujarnya diatas panggung.

Pesona kebaya nusantara menjadi acara untuk melestarikan budaya Indonesia dan menghidupkan warisan budaya. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebaya sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.
