Soloevent.id – Pameran seni rupa Indonesia Art Sura 2025 digelar selama 8 hari pada 21-29 Juni 2025 di Taman Balekambang Solo. Pameran yang mengangkat tema “Wedangan, Rindu dan Kenangan”, tema ini dipilih karena menjadi bagian Kota Solo. Apalagi tradisi wedangan merupakan bagian tak terpisahkan dari keseharian warga.
Dalam pameran ini menampilkan 236 karya seni dari 172 seniman. Karya-karya tersebut merupakan buah kreasi seniman asal Solo Raya, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Pontianak dan Palembang.

Event ini akan memadukan seni rupa kontemporer dengan perkembangan Teknologi Digital, mulai Augmented Reality (AR), Blockchain dan NFT, hingga Artificial Intelligence (AI). Adapun karya seni yang dipamerkan berupa lukisan, patung, instalasi, AR toys, karya ilustrasi, hingga digital print yang bisa membuat pengalaman imersif bagi publik.
Salah satu karya menarik yang ditampilkan yaitu karya Made Wianta dari Bali dengan pengalaman VR (Virtual Reality) The Flying Triangle. Disini pengunjung bisa merasakan sensasi melihat sebuah karya seni menggunakan kacamata 3 dimensi dan menyelami sebuah karya seni secara berbeda. The Flying Triangle sendiri terinsiprasi dari salah satu lukisan yang karya I Made Wianta, The Mystery of Flying Triangle. I Made Wianta sendiri adalah seorang maestro seni lukis asal Bali.

Selain itu, masih ada karya lainnya dari Lassyah Kandono berjudul pemecah batu. Sebuah karya seni yang menampilkan kisah para buruh pemecah batu. Merepresentasikan sebuah makna mendalam kedalam sebuah karya seni lukis.
Fokus utama pameran ini adalah mengangkat value seniman, komunitas, kolektif dan studio agar memiliki ekosistem seni rupa yang tidak hanya berdasarkan selera market galeri seni semata. Melalui pameran ini, masyarakat diajak untuk mulai menghargai seni rupa dengan tidak hanya menikmati estetika di ruang-ruang seni saja, tapi juga mulai mengoleksi karya seni tersebut.
Selain pameran, acara ini juga dimeriahkan dengan kegiatan menarik lainnya. Seperti, Tur Seni, Live Painting bersama seniman, seminar dan workshop, Pagelaran Wayang Kulit bersama Dalang Muda Ki Amar Pradopo, Pertunjukan Tari dan LAPALA Award.