Soloevent.id – Untuk pertamakalinya, pada tahun ini penyelenggaraan Solo Great Sale (SGS) akan mencakup wilayah yang lebih luas. Jika sebelumnya hanya digelar di Kota Solo saja, tetapi nantinya akan berlangsung di kawasan Soloraya. Sehingga namanya berubah menjadi Solo Raya Great Sale, meski dengan singkatan yang sama, SGS.
Agenda wisata belanja yang mengusung konsep diskon besar-besaran ini melibatkan potensi tujuh wilayah di Solo Raya. Mulai dari Kota Solo, kemudian Kabupaten Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali. Event akbar tersebut akan berlangsung pada bulan Juli 2025 mendatang.
Wujud Pengembangan Konsep Aglomerasi
Penyelenggaraan event tahunan tersebut merupakan wujud pengembangan konsep Aglomerasi di Solo Raya. Aglomerasi merupakan gambaran konsentrasi kegiatan manusia beserta ekonomi yang memiliki tujuan utama meningkatkan daya saing. Selain itu yang tak kalah penting adalah mempercepat pertumbuhan kawasan dengan cara saling mengintegrasikan diri.
Pandangan ini tertuang dalam logo yang menggunakan bentuk gunungan wayang. Logo ini jadi lambang semangat persatuan tujuh kawasan Solo Raya. Selain itu juga hadir sebagai simbol kolaborasi atau kerjasama, terutama di bidang regulasi, wisata, dan investasi. Sehingga semua tujuan bisa tercapai lebih cepat, mudah, dan lancar.
Bisa dikatakan, SGS 2025 merupakan momentum terbaik untuk menciptakan kekompakan dan kebersamaan dalam rangka meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi. Bahkan juga dapat menjadi pengganti sistem karisiden yang dulu bernama Karisidenan Surakarta. Sehingga agloremasi Solo Raya menjadi solusi terbaik untuk menanggulangi keberlanjutan Surakarta.
Lebih dari itu, penyelenggaraan SGS 2025 bertepatan dengan 100 hari pemerintahan daerah di Solo Raya. Dalam kurun waktu tersebut, pada umumnya masyarakat akan mengasih penilaian pemerintahan baru. Gelaran SGS 2025 dapat turut jadi salah satu tolok ukur utama bagaimana pemerintah daerah setempat menjalankan dan melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
Di satu sisi, Solo merupakan sebuah kota dengan wilayah yang tergolong sangat kecil, kurang lebih 44 kilometer persegi. Sedangkan luas keseluruhan Solo Raya mencapai 5.600 kilometer persegi, sehingga Solo hanya mempunyai wilayah sebesar 1% saja. Walau demikian Solo tetap dapat mengambil peran utama menjadi episentrum dan pusat pembangunan kawasan.
Namun agar keinginan tersebut dapat terwujud, ego sektoral yang sering muncul dalam konsep otonomi daerah harus dihilangkan. Pendekatan beserta kerjasama ekonomi merupakan urusan yang jauh lebih penting daripada memikirkan kepentingan sendiri per wilayah. Jika mau akur, semua lini usaha di Solo Raya bisa terus bertumbuh dan industri wisata akan bertambah maju.
Selama sebulan penuh dari tanggal 1 – 31 Juli 2025 siap digelar beragam event menarik di Solo Raya. Khususnya yang berkaitan dengan sektor perdagangan, wisata, hingga invenstasi dengan target mencapai sekitar 100 acara. Dari sinilah muncul harapan adanya peningkatan yang lebih signifikan di bidang ekonomi, termasuk pertumbuhan sektor UMKM.