Soloevent.id – Kirab Bhinneka Gandekan kembali digelar di Kelurahan Gandekan Solo, Minggu (1/6/2025). Event rutin tahunan ini pertama kali digelar pada tahun 2014 bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. Meski sempat terhenti saat pandemi Covid-19, event budaya ini akhirnya digelar kembali.
Dalam acara ini berbagai macam Kesenian Budaya ditampilkan untuk melestarikan Budaya yang ada di Indonesia dan berbagai tema berganti di tiap tahunnya. Untuk tahun ini mengangkat Sosok Seorang Penulis karya Fiksi Silat berlatar Tionghoa Indonesia yang sudah dikenal dan melegenda di Nusantara sosok itu adalah Asmaraman Sukowati atau yang lebih dikenal dengan nama “KHO PING HOO” dan mengambil tema “Spirit of Our Values, Journey and Legacy” yang juga dapat diartikan sebagai Kirab Bhinneka merupakan nilai-nilai luhur budi pekerti dan nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan Pancasila yang sudah diwariskan kepada kita dan harus terus dijaga dan dilestarikan.

Dan yang tidak kalah penting dari maksud diadakannya Kirab Bhinneka Gandekan adalah terus memupuk dan melestarikan Nilai-Nilai Pancasila didalam kehidupan bermasyarakat warga Gandekan agar tetap Guyub, Rukun dan Bermartabat sesuai Slogan Masyarakat Kelurahan Gandekan dan membantu pertumbuhan ekonomi kepada pelaku UMKM yang ada di Gandekan.
Ada empat rangkaian acara dalam Kirab Bhinneka spesial edisi satu dekade ini. Pertama, ada Festival Bandar Penjalan, festival ini digelar di pinggiran Kali Pepe tepatnya Jl Sungai Tungkal hingga Pintu Air Demangan. Disini ada bazar UMKM yang menjual berbagai produk seperti makanan, kerajinan tangan dan fashion dari warga Gandekan. Lalu, ada pagelaran seni kampung warga Gandekan, ada umbul mantram dan puncaknya dengan Kirab Bhinneka dan launching buku satu dekade kirab bhinneka.

Puncak acara Kirab Bhinneka diikuti sembilan Rukun Warga (RW) dengan menampilkan potensi masing-masing. Menariknya dalam kirab ini para warga menampilkan simbol-simbol toleransi dan keberagaman budaya. Ada yang menampilkan tarian budaya Jawa, ada yang menampilkan budaya etnis Tionghoa, ada pertunjukan reog juga dan ada pertunjukan teatrikal Nyi dan Ki Gandek sebagai tokoh warga Gandekan. Teatrikal ini menggambarkan pasangan suami-istri yang menjadi utusan raja, memiliki budi pekerti luhur, harmonis, sejahtera dan menjadi teladan bagi keluarga Kelurahan Gandekan dan menjadi asal muasal nama kelurahan Gandekan.

Selain itu, dalam acara ini juga turut hadir Walikota Solo Respati Ardi dan Wakil Walikota Solo Astrid Widayani yang sekaligus meresmikan Taman dan Gapura pembatas Kelurahan Gandekan dan Sangkrah. Dalam sambutannya Ia mengatakan, “Kirab ini bukan sekadar tradisi tahunan. Ini mencerminkan nilai, perjalanan dan warisan. Tiga fondasi itu membentuk kekuatan budaya kita. Tanpa nilai, perjalanan akan kehilangan arah. Tanpa perjalanan, warisan tidak akan terbentuk,” ujarnya ketika memberikan sambutan Kirab Bhinneka Gandekan 2025.