Soloevent.id – Monumen Pers Kota Surakarta menggelar seminar Transforming Museum Experince Vol.1 di Hotel Adhiwangsa Hotel & Convention Solo, Kamis (31/10/2024). Acara seminar ini mempunyai tujuan untuk menjaring ide masukan dari para ahli dan masyarakat mengenai perubahan yang bisa dilakukan untuk kebaikan Monumen Pers ke depan, serta memberikan masukan kepada para museum-museum yang hadir dalam seminar.
Dalam acara ini hadir sebagai pembicara diantaranya Director dan Founder Cornellia & Co, Dr. Ayu Helena Cornellia; Kurator Museum Tumurun, M. Hendra Himawan serta GM Rasamadu Heritage, Yosua Ramses Paulus.
Kepala Monumen Pers Widodo Hastjaryo dalam sambutannya mengatakan, “Saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah berubah nama menjadi Komdigi (Komunikasi dan Digital). Perubahan itu membuat pelayanan seluruh jajaran di bawah Komdigi harus berbasis digital. Seperti saat ini, Monumen Pers sudah menggunakan digital dalam buku kedatangan tamu. Untuk itu yang kita butuhkan masukan-masukan dari masyarakat dengan mengundang para ahli dibidangnya,” ujarnya di Adhiwangsa Hotel & Convention.
Selain itu, seminar ini juga mempunyai tujuan untuk mengeksplorasi potensi transformasi museum dalam menghadapi perkembangan teknologi dan perubahan sosial, serta meningkatkan pengalaman yang mendalam, interaktif dan inovatif bagi pengunjung. Mengingat pentingnya peran museum sebagai pusat pendidikan, pariwisata, dan pelestarian budaya, maka ingin menggali gagasan dan solusi kreatif dalam mengadopsi teknologi seperti AR, VR, Interactive Display, Innovative Storytelling, Collaborative Process, Digital Art Installation dan Immersive Museum untuk menciptakan museum yang lebih interaktif, inklusif, adaptif dan pengalaman yang mendalam.
Salah satu pembicara yang hadir Director dan Founder Cornellia & Co, Dr. Ayu Helena Cornellia menjelaskan, “Untuk mewujudkan museum menjadi lebih modern, lebih menarik dan transformatif terletak pada kreatifitas SDM masing-masing. Apa yang menjadi daya tarik dari sebuah tempat. Misalnya seperti ini, saya mencoba mengambil dari sudut pandang marketing karena memang saya fokusnya di marketing di pemasaran dan di public relation (PR). Jadi saya memberikan masukan untuk temen-temen museum di Surakarta bahwa kita harus konsisten dalam membuat kreatif ide,” jelasnya kepada para peserta seminar.