Soloevent.id – Selama ini orang lebih mengenal Klaten sebagai daerah yang sangat kaya dengan objek wisata alam air khususnya umbul atau pemandian. Namun siapa sangka, kabupaten ini masih memiliki destinasi lain yang tak kalah unik dan menarik dikunjungi, yakni kedai kopi Sapuangin Coffee and Farm. Lokasinya ada di Sapuangin, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang.
Sapuangin sendiri merupakan daerah berhawa sejuk dan segar karena berada di kawasan lereng Gunung Merapi dengan ketinggian sekitar 1.300 mdpl. Panoramanya juga terlihat sangat indah dan dari tempat ini pula pemandangan puncak Gunung Merapi dan Kabupaten Klaten terlihat dengan jelas.
Tak hanya siang hari saja, wisatawan bisa berkunjung ke Sapuangin Coffee and Farm di malam hari. Sambil menikmati dinginnya malam, dapat menyeruput minuman kopi yang diambil dari hasil panen pertanian setempat. Kerlap-kerlip lampu yang memancar dari rumah penduduk di bawah bukit mampu menghadirkan sensasi yang sangat istimewa.
Selain bermacam-macam olahan kopi, objek wisata kuliner ini menawarkan beragam hidangan baik berupa makanan berat maupun ringan. Mulai dari nasi ayam, mie rebus atau goreng, tahu goreng, hingga mendoan tersaji lengkap dan terasa lezat di lidah. Harganya cukup terjangkau, berada pada kisaran Rp12.000 – Rp17.000 per porsi.
Hasil Kreasi Masyarakat
Kedai kopi Sapuangin Coffee and Farm dibentuk sendiri secara swadaya oleh masyarakat lokal setempat. Mereka sangat menyadari jika desanya memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena memiliki produk pertaninan yang spesifik berupa kopi, ditambah dengan pemandangan alam yang mengesankan.
Dari waktu ke waktu, destinasi ini semakin ramai didatangi oleh wisatawan, dan saat ini sudah berhasil membantu meningkatkan taraf hidup warga. Kendati demikian keberhasilan tersebut butuh perjuangan panjang dan penuh lika-liku.
Salah seorang pengelola Sapuangin Coffee and Farm, Srijono mengemukakan, gagasan untuk mendirikan kedai kopi tersebut sudah lama muncul, persisnya sekitar tahun 2011. Setelah itu ide tersebut bisa diterima oleh masyarakat pada 2014 dan di saat yang bersamaan warga mulai belajar budidaya kopi dan teknik pengolahan paska panen.
Pembelajaran tersebut diawali dengan mengundang komunitas kopi dari Bandung dan Yogya. Selain itu diadakan pula sebuah acara bertajuk Kopi Tubruk Nusantara dengan mendatangkan sekitar 40 barista yang sudah berpengalaman dari beberapa provinsi lain. Melalui tindakan ini masyarakat makin menyadari bahwa kopi merupakan komuditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Selanjutnya pada tahun 2017 warga mendapat sumbangan bibit tanaman kopi yang kemudian berhasil dipanen untuk pertama kali pada 2020. Kopi bernama Yellow Bourbon ini selanjutnya dipilih sebagai salah satu kopi andalan di Sapuangin Coffee and Farm.
Keunggulan kopi tersebut antara lain aroma dan cita rasanya sangat khas, sulit ditemukan pada produk kopi lainnya. Sehingga merupakan suatu kewajaran jika banyak wisatawan dan pecinta kopi yang tertarik berkunjung ke Sapuangin Coffee and Farm.