Soloevent.id – Memeriahkan Tahun Baru Imlek, Jl. Jenderal Sudirman hingga Pasar Gede akan dihiasi ribuan lampion. Tiap tahun, instalasi lampion ini menjadi destinasi favorit masyarakat. Pada malam hari, kawasan Pecinan Kota Solo itu selalu dipadati warga.
Ketua Panitia Bersama Solo Imlek Sumartono Hadinoto menyadari ada dampak yang disebabkan dari membeludaknya pengunjung di wahana lampion ini, dua di antaranya yakni tersendatnya arus lalu lintas dan ketersediaan lahan parkir.
Kata dia, Panitia Bersama Solo Imlek terus berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai masalah tersebut. Untuk tahun ini, dikarenakan pembangunan jalan di area Sudirman telah selesai, Sumartono memprediksi masalah itu lebih mudah teratasi.
Pria yang pernah mendapat penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini juga yakin bahwa tingkat kunjungan wisatawan domestik akan tinggi karena wisata Imlek di Solo adalah hasil akulturasi budaya, sehingga menjadikannya unik.
“Saya yakin perayaan Imlek di Solo kali ini bakal ramai pengunjung, apalagi dengan adanya tol, banyak pengunjung luar kota yang mampir untuk menikmati suasana Imlek sekaligus wisata kuliner,” ungkapnya.
Perayaan Tahun Baru Imlek di Solo merupakan gabungan kurang lebih 10 lembaga/organisasi masyarakat di Kota Solo, di antaranya ada Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Perhimpunan Fu Qing, Persaudaraan Hakka Surakarta, Persaudaran Warga Guang Zhou Surakarta, Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKI), selain itu juga ada sekolah-sekolah dan beberapa gereja.
Menurut kalender event yang dikeluarkan Dinas Pariwisata Kota Surakarta, perayaan Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili akan dimeriahkan dengan Grebeg Sudiro pada 16-31 Januari dan Festival Imlek yang berlangsung 20-24 Januari 2020. “Untuk rangkaian acara di Festival Imlek masih kami godog,” ujar Martono.