Soloevent.id – Perayaan Sekaten telah dimulai, ini ditandai dengan ditabuhnya dua gamelan pusaka dari Keraton Kasunanan Surakarta. Sebelum dimainkan, gamelan bernama Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari itu diarak dari Keraton menuju Masjid Agung.
Sesampainya di Masjid Agung Surakarta, dua Gamelan diletakkan di tempat yang berbeda. Kiai Guntur Sari diletakkan di sebelah utara, sedangkan Kiai Guntur Madu diletakkan di sisi selatan. Keduanya ditempatkan di sebuah ruangan khusus bernama Bangsal Pradonggo. Kedua gamelan tersebut diletakkan di sana selama satu minggu dan akan ditabuh setiap harinya.
Tahu enggak, sepasang gamelan tersebut punya filosofi khusus. “Gamelan Kiai Guntur Madu melambangkan seorang laki-laki dan gamelan Kiai Guntur Sari melambangkan seorang perempuan. Keduanya menyimbolkan sepasang manusia yang hidup harmonis di dunia. Kedua gamelan tersebut pun tidak ditabuh secara bersamaan, melainkan bergantian. Ini juga perumpaan bahwa sepasang manusia haruslah saling menjaga dan saling menutupi kekurangan masing-masing,” ujar Tafsir Anom Keraton Kasunanan Surakarta dan Ketua Pengurus Masjid Agung Surakarta Muhammad Muhtarom, Sabtu (2/11/2019).
Sekaten merupakan tradisi dari Keraton untuk memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW. Â Di perayaan Sekaten 2019 ini, masyarakat bisa melihat hiburan pasar malam di Alun-Alun Kidul Surakarta dan berbelanja beberapa mainan tradisional khas Sekaten, seperti celengan gerabah; serta menikmati jajanan khas Sekaten, antara lain arum manis, dodol, tahu petis, dan banyak lagi.