Friday, October 18, 2024
spot_img
HomeHeadlineKonser Tunggal Didi Kempot: Tak Sekadar Ambyar

Konser Tunggal Didi Kempot: Tak Sekadar Ambyar

Published on

spot_img
spot_img

Soloevent.id – Legenda campursari, Didi Kempot, yang kini dijuluki The Godfather of Brokenheart, kembali mencabik-cabik perasaan para Sobat Ambyar (sebutan penggemarnya) dengan lagu-lagu nelangsa.

Digelar di Ballroom The Sunan Hotel Solo, Kamis (19/9/2019), pertunjukan musik bertajuk Konser Ambyar ini dibuka dengan “Sewu Kutho”. Tembang-tembang penuh nestapa khas Didi Kempot sukses membuat Sobat Ambyar bernyanyi dengan  penuh penjiwaan.

Ada 13 lagu yang dibawakan, antara lain “Cidro”, “Stasiun Balapan”, “Tanjung Mas Ninggal Janji”, “Pantai Klayar”, termasuk lagu paling anyar, “Ambyar”. “Walau sakit hati, tetap dijogeti,” cletuk Didi soal lagu-lagu gundah-gulananya.

Sing along terjadi di banyak lagu. Penyanyi bernama asli Didi Prasetyo ini merasa gembira karena karya-karyanya didendangkan oleh anak-anak muda. “Sekarang anak-anak muda enggak malu nyanyi bahasa daerah, salut sekali!” ungkapnya.

Selain Didi, yang tak kalah dielu-elukan oleh penggemar (terutama Sadgerls, sebutan bagi Sobat Ambyar perempuan) adalah Dorry Harsa. Pemain ketipung yang telah mendampingi Didi Kempot sejak SMA itu banyak dibilang ganteng oleh Sadgerls.

“Bapak Dorry adalah pemain ketipung saya. Dorry main dengan saya sejak SMA kelas 1 sampai sekarang S-1. Dia juga akan saya ajak tur ke Belanda dan Suriname. Doakan,” kata Didi. Malam itu, Dorry tak cuma main ketipung, tetapi juga ikut menyanyi. Bersama Didi Kempot, Dorry membawakan “Kangen Nickerie”.



Konser tunggal ini ternyata dihadiri oleh Sujiatmi Notomiharjo. Saat ditanyai Didi mau request lagu apa, ibunda Presiden Republik Indonesia Joko Widodo itu meminta “Suket Teki”. Didi dan band langsung memainkannya. Konser Ambyar ditutup dengan hits “Pamer Bojo” yang diikuti nyala flashlight para Sobat Ambyar.

Ketua Penyelenggara Konser Ambyar dari Rumah Blogger Indonesia (RBI) Blontak Poer menjelaskan acara ini bukan sekadar untuk senang-senang belaka, tetapi juga sebagai sarana literasi Bahasa Jawa yang mulai hilang di kalangan muda, khususnya di Kota Solo.

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Artefac UNS 2024, Berhasil Jadi Tontonan Musik Yang Apik

Soloevent.id - Untuk kesekian kalinya Artefac UNS kembali dihadirkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis...

Mengenal Asal Usul Kampung Sondakan Lewat Festival SondakArt

Soloevent.id - Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo, menggelar Festival SondakArt selama empat hari mulai...

Upacara Pembukaan Peparnas 2024 Berlangsung Meriah di Stadion Manahan Solo

Soloevent.id - Upacara Pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 berlangsung meriah di Stadion Manahan Solo, Minggu...

More like this

Artefac UNS 2024, Berhasil Jadi Tontonan Musik Yang Apik

Soloevent.id - Untuk kesekian kalinya Artefac UNS kembali dihadirkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis...

Mengenal Asal Usul Kampung Sondakan Lewat Festival SondakArt

Soloevent.id - Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo, menggelar Festival SondakArt selama empat hari mulai...

Rasamadu Heritage Hadirkan ‘Cubic’ Pengalaman Imersif Interaktif Pertama di Solo

Soloevent.id - Rasamadu Heritage atau yang sebelumnya bernama The Heritage Palace, dulunya adalah pabrik...