Tuesday, June 24, 2025
spot_img
HomeMusikKisah di Balik Nama Panggung Didi Kempot

Kisah di Balik Nama Panggung Didi Kempot

Published on

- Advertisment -spot_img
spot_img

Soloevent.id – Para penggemar musik pastinya enggak asing dengan Didi Kempot. Penyanyi kelahiran Solo tersebut kini sedang viral-viralnya. Oleh Sobat Ambyar (nama penggemar Didi Kempot), pelantun “Banyu Langit” itu  dinobatkan sebagai The Godfather of Broken Heart alias Bapak Patah Hati Nasional. Lagu-lagunya yang nelangsa membuat Didi menyandang julukan tersebut.

Didi Kempot sepertinya ditakdirkan dialiri darah seni. Ia tumbuh di keluarga seniman. Ayahnya, Ranto Edi Gudel, merupakan pelawak terkenal. Ibunya adalah seorang penyanyi keroncong. Kakak kandung Didi, Mamiek Prakoso alias Mamiek Podang, menjadi salah satu artis tenar di grup humor Srimulat. Didi mengikuti jejak seni keluarganya dengan menyanyikan lagu-lagu campursari.

Saat tampil, pria bernama asli Didi Prasetyo itu menggunakan nama panggung Didi Kempot. Ternyata ada cerita kenapa dia memilih nama “Kempot”.

Dikutip dari cnnindonesia.com, kisah  nama Kempot terkuak saat Didi berbincang dengan Youtuber Gofar Hilman. Mungkin kamu mengira kalau “Kempot” dipakai lantaran pipi pencipta lagu “Suket Teki” itu ada cekungannya. Salah. Ternyata nama tersebut berhubungan dengan kisah karirnya.

“Kempot” merupakan akronim “Kelompok Penyanyi Trotoar”. Penyanyi 52 tahun itu bercerita, dulu dia kerap mengamen di salah satu warung nasi liwet di daerah Keprabon, Solo. Lalu, Didi sempat mengadu nasib ke Jakarta. Di daerah Bundaran Slipi, Jakarta, itulah sejarah nama “Kempot” tercipta. Di tanah rantau, Didi bersama kawan-kawan pemusik jalanan asal Solo membuat komunitas Kelompok Penyanyi Trotoar yang beranggotakan lima orang.



Didi Kempot mengamen sejak sekitar tahun 1984. Tak cuma di Solo, dia juga berkeliling ke Yogyakarta bahkan hingga Jakarta. Sejak 1989, Didi mulai merintis karir di industri musik Indonesia. Ia memainkan campursari. Lagu-lagunya  banyak bercerita soal kandasnya asmara yang dikemas dalam bahasa Jawa. Salah satu momen yang semakin mengereknya ke pentas musik nasional adalah meledaknya lagu “Stasiun Balapan” di akhir ’90-an.

Kini, seiring viralnya Didi Kempot, banyak orang mulai mendengarkan karya-karyanya lagi. Jadwal manggung Didi juga bertambah padat. Salah satunya adalah Konser Ambyar yang diselenggarakan Rumah Blogger Indonesia di The Sunan Hotel Solo, 19 September 2019 mendatang.

(Foto: Didi Kempot Official)

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Jelajahi Karya Seni Kontemporer dan Teknologi Digital di Art Sura 2025

Soloevent.id - Pameran seni rupa Indonesia Art Sura 2025 digelar selama 8 hari pada...

Simak Rute Kirab Kebo Bule 1 Suro 1959 Keraton Kasunan Surakarta

Soloevent.id - Keraton Kasunanan Surakarta akan menggelar kirab untuk menyambut Tahun Baru Islam 1...

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

More like this

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

Pecas Ndahe Bikin Ger-geran Panggung Peken Jasindo di Keraton Kasunanan Surakarta

Soloevent.id - Grup humor asal Solo Pecas Ndahe tampil menghibur pada acara Peken Jasindo,...

Konser Laras Hati Mangkunegaran: Memperkuat Anak Muda dengan Budaya

Dalam rangka peringatan hari jadi ke-268 Mangkunegaran, konser musik Laras Hati Mangkunegaran digelar di...