Soloevent.id – Tak hanya menyajikan pertunjukan seni maupun instalasi, Festival Payung Indonesia juga menjadi tempat berkumpulnya para perajin payung dari berbagai kota di Indonesia maupun mancanegara. Director Festival Payung Indonesia Heru Prasetya menjelaskan event ini punya misi untuk mengingkatkan eksistensi industri payung, sekaligus menjadi wadah untuk mempertemukan para pegiatnya dengan pasar baru.
Di Festival Payung Indonesia 2019, kamu bisa menemukan para perajin di sisi utara Garuda Mandala Candi Prambanan. Perajin-perajin itu mengeksplorasi payung dengan sentuhan seni rajut, lukis, perca, dan lainnya.
Salah satunya Jogjavanesia. Perajin payung rajut ini membuat rajutan berbahan dasar serat daun palem. Semuanya dirajut dengan tangan. Harga yang ditawarkan berkisar dari Rp200 ribu-Rp300 ribu. Perajin payung rajut lainnya adalah Faiqotul Himmah. Perempuan asal Madura itu juga membikin payung rajut berbahan dasar materi alam, yakni serat daun gebang.
Lain lagi dengan Bebby Batik Art yang membuat payung lukis. Khusus Festival Payung Indonesia 2019 yang diselenggarakan di area Candi Prambanan, ia mengeluarkan payung lukis yang menceritakan legenda Candi Prambanan, Roro Jongrang.
Perajin asal Semarang itu mengaku bahwa proses pembuatan payung lukis Roro Jonggrang memakan waktu seminggu dan dikerjakan oleh sembilan orang: lima orang melukis cerita Roro Jonggrang, satu orang membuat kerangka payung, dua orang mengerjakan tangkai payung, lalu seorang membikin ukiran naga. Payung lukis edisi khusus berukuran besar ini dijual dengan harga Rp6 juta.
Perajin-perajin payung lainnya yang memeriahkan Festival Payung Indonesia 2019 antara lain berasal dari Tasikmalaya, Blitar, Malang, Klaten. Event ini berlangsung dari Jumat-Minggu (6-8/9/2019).