Soloevent.id – Di setiap perhelatannya, Festival Payung Indonesia (FPI) selalu menggandeng para perajin payung dari berbagai kota di Indonesia. Event ini punya misi untuk meningkatkan eksistensi perajin payung, baik tradisional maupun kreatif. Menurut Director Festival Payung Indonesia Heru Prasetya, para perajin payung tersebut diajak untuk menemukan pasar-pasar barunya.
“Salah satu tujuan acara ini adalah meningkatkan penghidupan perajin payung. Di acara ini, semua perajin berkumpul sekaligus dapat mempertemukan dengan pasar-pasar barunya. Kalau sebelumnya mereka hanya bertemu dengan pasar yang itu-itu saja, melalui acara ini mereka dapat bertemu dengan masyarakat-masyarakat baru dan melakukan berbagai aktivitas,” jelas Heru saat talkshow “People at Sevent” di Radio Sevent, Senin (26/8/2019). Apalagi, tambahnya, FPI dikonsep menjadi moving festival yang penyelenggaraannya berpindah-pindah, sehingga diharapkan makin memperbesar jangkauang pasar.
Tak hanya urusan ekonomi, Heru berkata festival ini juga menjadi ajang berbagi ilmu antara perajin dengan pengunjung. Para perajin dapat menunjukkan ide-ide kreasi payung kepada masyarakat awam, sehingga FPI bukan sekadar selebrasi, tapi juga memberikan manfaat untuk kedua pihak.
Sekitar 80 perajin akan meramaikan Festival Payung Indonesia 2019 di Candi Prambanan, 6-8 September 2019. Mereka berasal dari daerah-daerah perajin payung, seperti Klaten, Tasikmalaya, Malang, Kendal, Purwakarta, dan banyak lagi.
Selain payung-payung tradisional, FPI 2019 juga menggaet perajin-perajin muda yang memiliki kreasi-kreasi payung rajutan hingga lukis. Ini dimaksudkan untuk menarik perhatian generasi milenial.