Soloevent.id – Selama delapan hari, 9-16 Agustus 2018, Kota Solo bakal punya hajatan besar bernama International Gamelan Festival 2018. Nah, untuk menyambut event itu, Soloevent mau membahas tentang gamelan Nusantara.
Gamelan adalah sekelompok alat musik dengan pola ketukan berbeda yang digunakan untuk memainkan gending. Gamelan  berasal dari bahasa Jawa yang artinya menabuh atau memukul.
Gamelan muncul ketika budaya Hindu-Budha mulai mendominasi Nusantara. Instrumen musik gamelan terdiri dari kendang, bonang, bonang penerus, demung, saron, peking, kenong, ketuk, slenthem, gambang, rebab, gong, kempul, gender, suling, dan siter.
Gamelan tidak hanya ada di Jawa, tetapi sudah tersebar keseluruh Nusantara. Ke mana saja? Berikut ulasannya.
Gamelan Jawa
Gamelan karawitan Jawa terdiri atas bonang, demung, saron, gambang, kenong, slenthem, rebab, gong, dan kendang. Gamelan Jawa terdiri atas 2 tanggal nada, yaitu pelog dan slendro. Gamelan Jawa menyuguhkan suara yang lembut dan halus. Gamelan Jawa biasanya dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang kulit, wayang orang, ketoprak, tari, upacara Sekaten, perkawinan, khitanan, keagaman, atau pun mengiringi upacara adat.
Gamelan Bali
Gamelan Bali mempunyai instrumen dasar musik yang mirip dengan gamelan Jawa. Perbedaan terletak pada ukuran yang lebih kecil, suara yang lebih nyaring, dan alat pukul yang lebih ringan. Gamelan bali mempunyai nada yang cepat dan agak gaduh. Intrumen gamelan Bali terdiri dari ugal, gangsa, jublag, jegogan, gong gede, kempur, klenthong, reyong, trompong, kendang, ceng-ceng, suling, rebab. Gamelan Bali biasa ditampilkan saat ritual adat, upacara keagamaan, dan pengiring pertunjukan kesenian.
Gamelan Sunda
Gamelan Sunda biasanya menjadi pengiringi sinden. Instrumen khasnya menggunakan degung. Gamelan Sunda menyuguhkan nada yang mendayu-dayu dan lebih didominasi suara suling. Gamelan Sunda terdiri dari suling degung, rebab, kecapi, bonang, kulanter, saron, gambang, jengglong, panerus, kendang, dan gong.
Gamelan Banjar
Gamelan yang punya bunyi khas ini berkembang di kalangan Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Gamelan Banjar punya dua versi, yakni keraton dan rakyatan. Gamelan Banjar versi keraton terdiri dari babun, dawu, sarun 1, sarun 2, sarun 3, kanung, kangsi, dan gong.  Sedangkan versi rakyatan terdiri dari babun, dawu, sarun, sarantam, kanung, kangsi, gong besar, dan gong kecil.
Jenis kesenian yang diiringi dengan gamelan Banjar di antaranya adalah seni tari, kuda gipang, topeng Banjar, dan wayang Banjar. Pementasan seni pertunjukan yang diiringi oleh gamelan Banjar kerap digunakan pada acara-acara seremonial dan sakral.
Gamelan Minang
Selain kental dengan aturan daerah yang memang masih kuat dengan kesan mistisnya, Sumatera Barat menyimpan kekayaan kesenian yang cukup banyak, salah satunya adalah kesenian gamelan. Instrumen musik yang digunakan adalah saluang, bansi, talempong, rabab, pupui.
Nada gamelan dari tanah Minang cenderung khas ke arah musik Melayu. Pementasan musik gamelan khas Sumatera Barat digelar sebagai hiburan masyarakat.