Monday, August 25, 2025
spot_img
HomeMusikDari Amerika Serikat, Oplos Keroncong dengan Country

Dari Amerika Serikat, Oplos Keroncong dengan Country

Published on

- Advertisement -spot_img

Soloevent.id – Keroncong tidak cuma dimainkan orang Indonesia, musisi dari Amerika Serikat pun ternyata bisa membawakannya. Itu dibuktikan oleh Rumput Band saat menjadi bintang tamu di Panggung Gesang, Rabu (18/7/2018).

Malam itu. penonton langsung menghadiahi tepukan tangan meriah saat Hannah Standiford (vokalis, cak) mengalunkan lirik pembuka “Caping Gunung”, “Ndek jaman berjuang….

Setelah merampungkan “Caping Gunung” dengan khidmat, Hannah yang ditemani Andy McGrew  (selo), Kylie Dosier (cuk), John Priestley (gitar), Nat Quick (bas), Paul Wilson (violin), dan Danis Sugiyanto (violin) melanjutkan pementasan lewat “Pejuang Sejati”.

Di lagu ketiga, Andy mengenalkan tiga temannya. Mereka tidak memegang alat musik, melainkan melengkapi penampilan Rumput Band dengan pertunjukan crankies. “Ini adalah seni lukisan yang sudah sangat lama,” katanya saat menerangkan apa itu crankies.

Buat yang belum tahu, crankies masih ”bersaudara” dengan wayang beber dan wayang kulit. Cerita dibeber dari gulungan kertas. Untuk perpindahan adegan, si dalang memutar gulungan kertas menggunakan sebuah alat. Sama seperti wayang kulit, crankies juga menggunakan blencong – dalam bentuk modern – untuk menyorot lembaran kertas yang dibeber.

Didampingi crankies, Rumput Band menyanyikan lagu rakyat dari tanah kelahirannya, “John Henry”. Uniknya, sewaktu dimainkan di Indonesia, judul lagu diubah menjadi “Mas Joko”, sedangkan liriknya diganti bahasa Jawa.

Ada lagi keunikan lainnya. Musik “Mas Joko” merupakan percampuran antara country dengan keroncong. “Karena kami berasal dari Virginia, salah satu pusat musik country di Amerika,” ungkap Andy. Laki-laki yang bekerja sebagai dosen etnomusikologi di University of Richmond itu menjelaskan “Mas Joko” bercerita tentang seorang miskin yang menjadi pahlawan.

Keroncong adalah jenis musik yang fleksibel. Jika sebelumnya mengoplos keroncong dengan country, di lagu keempat, “Jack and the Beanstalk”, Hannah dkk. menggabungkan keroncong dengan music Appalachia, Masih ditemani pemain crankies, durasi lagu ini  lebih panjang dibanding lagu ketiga. Sedangkan di lagu kelima, “Lowland of Holland”, Rumput Band memasukkan irama musik khas Irlandia.



Namun sayang, penampilan Rumput Band di Panggung Gesang harus berakhir.  Sebagai penutup dipilihlah “Walang Kekek” yang dipopulerkan oleh maestro keroncong Indonesia, Waldjinah.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

The Park Mall Solo Hadirkan Kuliner Tematik Tiga Negara, From Hanoi Phuket to Jimbaran

Soloevent.id - Kabar gembira bagi para pecinta kuliner di Kota Solo dan sekitarnya, The...

Pawai Pembangunan Kota Solo Usung Tema Medical Tourism, Kenalkan Fasilitas Kesehatan Kepada Publik

Soloevent.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar pawai pembangunan dalam rangka peringatan HUT ke-80...

Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) Siap Digelar Kembali di Kota Solo

Soloevent.id - Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest), pagelaran besar musik yang telah dikukuhkan sebagai...

More like this

Malam Puncak Solo Keroncong Festival 2025 Berlangsung Meriah, Hadirkan Penyanyi Malaysia

Soloevent.id - Solo Keroncong Festival (SKF) 2025 kembali digelar pada Jumat - Sabtu (25–26...

Pertunjukan Imersif Shishani & Sisterhood Tersaji Apik di Ndalem Djojokoesoeman

Soloevent.id - Erasmus Huis Jakarta bekerjasama dengan Solo International Performing Arts (SIPA) Festival menyelenggarakan...

Pecas Ndahe Bikin Ger-geran Panggung Peken Jasindo di Keraton Kasunanan Surakarta

Soloevent.id - Grup humor asal Solo Pecas Ndahe tampil menghibur pada acara Peken Jasindo,...