Soloevent.id – 10 hari terakhir di bulan Ramadan disebut menjadi waktu turunnya lailatul qadar yakni satu malam yang punya keutaman seribu bulan.
Untuk memperingatinya, Keraton Kasunan Surakarta bakal mengadakan prosesi malem selikuran yang dilaksanakan pada Selasa (5/6/2018) malam. Kirab ini akan diawali dari Keraton Surakarta dan berakhir di Taman Sriwedari.
Peserta kirab bakalan memanggul 1.000 nasi tumpeng yang diwadahi dalam beberapa anta cantaka (wadah berwarna cokelat yang terbuat dari kayu). Selain itu ada juga lampu-lampu ting yang bakal dinyalakan saat kirab.
Pengageng Parentah Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Dipoksumo, menyebut jumlah lampu ting yang dikirab masih dalam penghitungan. Keraton Surakarta bekerja sama dengan Kelurahan Baluwarti dalam penyediaan lampu ting.
Menurut Gusti Dipo – sapaan KGPH Dipokusumo, kirab malem selikuran yang penuh gemerlap lampu ting menggambarkan napak tilas penyambutan sahabat Rasulullah Muhammad SAW sehabis pulang dari Jabal Nur dengan membawa wahyu Lailatul Qadar.
Gusti Dipo berharap kirab malem selikuran bisa memberikan pembelajaran untuk masyarakat agar terus mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.
Kirab malem selikuran biasanya diakhiri dengan dibagikannya 1.000 nasi tumpeng kepada masyarakat. Jumlah tersebut melambangkan keutamaan malam lailatul qadar. Sebelum dibagikan, nasi tumpeng tersebut didoakan oleh pemuka agama.
Karena konon makanan tersebut membawa berkah, maka sehabis didoakan, nasi tumpeng tersebut langsung habis menjadi rayahan warga.