Soloevent.id – Sapardi Djoko Damono memenuhi janjinya untuk menuntaskan trilogi Hujan Bulan Juni. Novel ketiga yang diberi judul Yang Fana Adalah Waktu sudah terbit di bulan Maret 2018.
Nah, pada Sabtu (21/4/2018) kemarin, bertempat di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko Solo, para penggemar Sapardi berkesempatan untuk bertanya-tanya mengenai karya terbarunya itu.
Salah satu yang hadir, Rizky, memberi komentar pada Sapardi. Menurutnya, cerita di setiap novel Trilogi Hujan Bulan Juni tidak berakhir hanya di buku saja. “Mereka [cerita] tumbuh dan berimajinasi di kepala kita. Walau sudah berakhir masih berlanjut di kepala kami sebagai penikmat,” ungkapnya.
Yang Fana Adalah Waktu menjadi pemungkas kisah cinta Pingkan dan Sarwono, tokoh utama dari trilogi novel Hujan Bulan Juni, yang bagian pertamanya terbit pada 2015 lalu. Disambung Melipat Jarak pada Maret 2017.
Meski kisah Pingkan dan Sarwono sudah berakhir, Sapardi menyiratkan sedang menggodog karya baru yang berhubungan dengan trilogi tersebut. Entah itu kisah lain dari karakter utama atau cerita lepas dari karakter selain Pingkan dan Sarwono.
“Saya sekarang lagi kepikiran untuk menceritakan Noriko [salah satu karakter di Trilogi Hujan Bulan Juni], tapi belum tau arahnya ke mana,” ujar sastrawan kelahiran 20 Maret 1940 itu.
Sapardi juga memberi kejutan dalam novel Yang Fana Adalah Waktu. Di sini karakter Sarwono seolah-olah nyata karena pembaca mendapatkan tambahan buku tipis berjudul Sajak-sajak untuk Pingkan karya Raden Sarwono Hadi.