Wednesday, February 19, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaUpacara Umbul Donga Sriwedari: Menjaga Ruh Tempat Bersejarah

Upacara Umbul Donga Sriwedari: Menjaga Ruh Tempat Bersejarah

Published on

spot_img
spot_img

Soloevent.id – Sebagai bentuk keprihatinan atas dampak perubahan di Kota Solo, sebuah acara bertajuk Upacara Umbul Donga Sriwedari akan digelar pada Sabtu (31/3/2018). Kegiatan ini bakal diisi pementasan seni tari, pertunjukan musik, dan umbul donga.

Seniman-seniman yang terlibat antara lain Suprapto Suryodharmo, Endah Laras, Sanggar Metta Budaya, Gondrong Gunarto, Queen Kusuma, dan banyak lagi. Para pegiat kebudayaan dari luar kota yang peduli terhadap tempat-tempat bersejarah juga akan hadir di sini.

Upacara Umbul Donga Sriwedari diselenggarakan di Joglo Sriwedari. Kenapa memilih Sriwedari? “Taman Sriwedari merupakan simbol adanya kebersamaan. Tempat ini dibangun oleh Paku Buwono X sebagai ruang bersama, sebagai taman kota yang dimiliki oleh seluruh warga.” terang panitia dalam rilis yang diterima Soloevent.

Menurut mereka Taman Sriwedari punya semangat keterbukaan dan kebersamaan. Dua itulah yang dibutuhkan Solo pada masa depan.

Namun, karena semakin berkembangnya zaman, Kota Solo yang memiliki sejarah panjang dan keragaman budaya harus berhadapan dengan itu. Itu belum ditambah dengan perubahan sosial-politik dan dominasi pihak-pihak berkepentingan besar. Taman Sriwedari adalah contoh tempat yang mulai tergerus oleh itu.

“Era Sriwedari sebagai ruang terbuka perlahan hilang sejak tahun 1980-an. Sejak itu, beberapa bagian dari Sriwedari menjadi ruang-ruang komersial. Padahal seperti sengkalan di Sriwedari yang berbunyi ‘luwih katon esthining wong’, sudah seharusnya Sriwedari menjadi taman kota yang dimiliki publik,” tulis panitia.

Lewat acara ini panitia berharap ruang-ruang bersejarah sekaligus ruang-ruang tempat pertemuan warga, Sriwedari misalnya, harus dijaga dan tidak diubah untuk kepentingan di luar tujuan awal dari berdirinya ruang-ruang tersebut.

Upacara Umbul Donga Sriwedari adalah sebuah kejadian yang bersifat partisipatif yang dimaksudkan sebagai penanda sekaligus upaya menumbuhkan  sebuah kesadaran bersama di tengah masyarakat –bukan hanya masyarakat Surakarta, tetapi juga masyarakat Indonesia – akan pentingnya menjaga tempat-tempat bersejarah sebagai jalan untuk mengenal akar budayanya sendiri,” terang mereka.

Sebagai ruang publik, Sriwedari menampilkan berbagai hiburan, seperti ketoprak, wayang orang, pementasan wayang kulit, pemutaran film, dan dalam beberapa tahun terakhir ada pertunjukan musik keroncong setiap hari Jumat dan Minggu.



Artikel Populer

Artikel Terbaru

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

ASITA Funwalk 2025 Jadi Rangkaian Puncak Acara HUT ASITA Yang ke-54

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-54, ASITA (Association of The Indonesian...

Pameran Produk UMKM Unggulan Kelurahan Sambut Hari Jadi Kota Solo

Soloevent.id - Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Solo yang ke-280 tahun, Dinas Koperasi...

More like this

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

Rangkaian Tinggalan Jumenengan Mangkoenagoro Kaping 3 Gelar Wayang Kulit

Soloevent.id - Pagelaran Wayang Kulit Babad Kartasura digelar pada Sabtu malam (8/2/2025) di Pamedan...

Perayaan Imlek Kota Solo Gelar Bazar UMKM dan Perahu Wisata di Kawasan Pasar Gedhe

Soloevent.id - Tahun Baru Imlek Kota Solo selalu meriah setiap tahunnya. Banyak agenda kegiatan...