Thursday, September 25, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaMenciptakan Kebahagiaan Lewat Sketsa Wajah

Menciptakan Kebahagiaan Lewat Sketsa Wajah

Published on

- Advertisement -spot_img

BALAI-SOEDJATMOKO-001

 

Soloevent.id – “Menggambar jadi alat persahabatan bagi saya,” kata Sigit Santosa. Perupa kelahiran Solo, 25 Oktober 1950 itu selalu membawa peralatan perangnya yang sederhana: kuas, tinta watercolor, dan kertas ke mana pun ia melangkah.

 

Apabila dia menemukan orang-orang dengan wajah berkarakter, ia tak sungkan menghampiri dan kemudian membikin sketsa wajahnya. Mayoritas wajah yang ia sketsa adalah perempuan. Laki-laki juga ada, asalkan wajahnya punya karakter. “Pria yang tidak berkarakter tidak enak digambar. Kalau wanita selalu menyenangkan untuk digambar,” terangnya, Rabu (17/1/2018).

 

BALAI-SOEDJATMOKO-002

 

Dalam sehari, Sigit menuturkan, ada ribuan wajah yang ia amati. Jika ada yang klop, ia segera memulai “ritual”. Yang kerap kali menjadi obyek gambar adalah mahasiswinya. Berkarya setiap hari dilakukannya untuk mendisiplinkan diri sebagai seniman.

 

Jika ingin melihat seperti apa karya Sigit Santosa, bisa berkunjung ke Bentara Budaya Balai Soedjatmoko, 17-23 Januari 2018. Dalam pameran tunggal bertajuk High Dreams of A Teacher itu ada 59 guratan tangan Sigit.

 

BALAI-SOEDJATMOKO-003

 

Paras-paras ayu mahasiswi maupun orang-orang yang Sigit lukis mempercantik ruang pamer Bentara Budaya Balai Soedjatmoko. Wajah-wajah itu menampilkan senyum, merenung, atau menatap kosong.

 

Salah satu sketsa wajah yang dipajang adalah milik Veronica Tan, istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Vero-lah yang membuka pameran tunggal Sigit di Bentara Budaya Jakarta, 27 Agustus 2015 silam. Usut punya usut, putri Ahok ternyata berguru melukis kepada Sigit. “Saya mensketsa Bu Vero dari foto,” jelas dia.

 

BALAI-SOEDJATMOKO-004

 

Lewat sketsa, persahabatannya dengan Romo Mudji Sutrisno (budayawan) juga bertambah lekat. “Saya deg-degan saat membuat sketsanya,” ucap Sigit sambil tersenyum.

 

Selain sketsa wajah, seniman sekaligus dosen di Sekolah Tinggi Desain Interstudi dan Politeknik Negeri Media Kreatif ini juga membingkai rupa kota dalam sketsa. Kecintaannya terhadap kota tumpah darahya, Solo, dicuplikkan lewat sketsa Pasar Gede. Di pameran ini ia juga menampilkan aktivitas di pelabuhan Sunda Kelapa. “Saya sangat tertarik dengan bangunan. Itu membuat saya terenyuh,” ujarnya.

 

BALAI-SOEDJATMOKO-005

 

Di usia yang ke-67, Sigit menikmati prosesnya sebagai perupa. Baginya momen ketika menggoreskan kuas adalah hal yang menyenangkan. Tidak hanya bagi dirinya, tapi juga orang lain. Karena dalam hidupnya, Sigit memegang satu falsafah Jawa yang jika diartikan berarti “Ciptakanlah karya yang bisa menimbulkan rasa senang bagi orang lain”.

 

 

Penulis: Reza Kurnia Darmawan

Foto: Reza Kurnia Darmawan

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Event Para Fencing World Cup 2025 Sukses Digelar di Kota Solo

Soloevent.id - Kota Solo sukses menggelar event kejuaraan internasional Para Fencing World Cup 2025...

Pixel Rush SPECTRUM FISIP UNS : Event Fun Run Pertama di UNS

Soloevent.id - Pixel Rush SPECTRUM (Social Political Education, Art, and Sport Tournament) FISIP UNS...

Solo Literasi Festival 2025, Ajak Masyarakat Tanamkan Semangat Budaya Membaca Anak

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar acara Solo Literacy...

More like this

Solo Literasi Festival 2025, Ajak Masyarakat Tanamkan Semangat Budaya Membaca Anak

Soloevent.id - Pemerintah Kota Solo bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menggelar acara Solo Literacy...

Pameran Seni Rupa Sinergi #3 Usung Tema Local Wisdom dan Lahirnya Kearifan Baru

Soloevent.id - Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Kota Solo, sejak Senin (8/9/2025) hingga Minggu...

Festival Payung Indonesia 2025, Sajikan Payung Catra Panji hingga Pameran Kesenian Lainnya.

Soloevent.id - Festival Payung Indonesia (FESPIN) kembali digelar pada Jumat-Minggu (5-7/9/2025) di Taman Balekambang...