Soloevent.id – Ada yang beda dengan perayaan tahun baru 2018 di Kota Solo. Kali ini tidak ada pesta kembang api di area Solo car free night yang menjadi pusat perayaan tahun baru 2018.
Itu dikarenakan imbauan Pemerintah Kota Solo agar warga tidak menyalakan kembang api maupun petasan saat malam pergantian tahun. Menjaga kondusivitas kota adalalah alasannya. Sebagai gantinya, Pemkot Solo menabuh 75 gong yang ditaruh di sepanjang lokasi car free night di sepanjang Purwosari-Gladag.
Menjelang detik-detik memasuki tahun baru 2018 yang diawali pembacaan doa oleh enam pemuka agama lalu diteruskan dengan hitung mundur, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, memimpin pemukulan gong pada pukul 00.00 WIB di perempatan Ngarsopuro. Videonya bisa disaksikan di sini.
Namun sayang, tidak 100% warga melaksanakan imbauan Pemkot Solo. Bersamaan dengan pemukulan gong, masih ada kembang api yang terlihat. Bahkan, setelah gong ditabuh, seorang warga terang-terangan menyalakan kembang api di dekat panggung utama,. Pria itu akhirnya diamankan oleh anggota Satpol PP dan Linmas.
Saat memberikan sambutan, Rudy menjelaskan gong dipilih karena memiliki nilai filosofis. “Gong punya gaung yang panjang. Harapannya biar gaungnya bisa mewartakan kepada masyarakat Indonesia dan internasional, sehingga banyak warga dunia yang datang ke Solo,” ungkapnya, Minggu (31/12/2017).
Sebagai orang nomor satu di Solo, Rudy juga berharap agar di tahun 2018 masyarakat bisa lebih meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan demi membangun Kota Solo.
Selama malam pergantian tahun, panggung di Ngarsopuro menampilkan beragam hiburan, seperti pementasan ketoprak, teater, tari, dan musik. Selain Ngarsopuro, panggung seni juga didirikan di depan Diamond Restaurant, depan Solo Grand Mall, Plaza Sriwedari, dan Gladag.
Penulis: Reza Kurnia Darmawan
Foto: Reza Kurnia Darmawan