Soloevent.id – Jagat permusikan di Kota Solo sepertinya tak akan pernah padam. Buktinya di tahun ini masih banyak acara-acara musik yang digelar, baik skala besar maupun intim, dan tentunya dari berbagai aliran.
Dari sekian banyak pergelaran musik di Kota Bengawan – yang Soloevent liput, kami memilih tujuh yang dirasa berkualitas. Standar penilaian didasari dari bagaimana si musisi membangun atmosfer pementasan yang menyenangkan. Tentu saja faktor-faktor teknis seperti tata suara maupun pengemasan pertunjukan juga tak luput dari pengamatan.
Berikut adalah 7 pertunjukan musik terbaik sepanjang 2017 di Solo. Daftar ini diurutkan berdasarkan bulan penyelenggaraan.
- Kahitna: Merenda Kasih (Alila Solo Hotel, 14 April)
Sebagai band yang telah berusia 31 tahun, Yovie Widianto dkk. tahu bagaimana membuat sebuah konser tunggal menjadi menawan. Malam itu Kahitna membuai Soulmate (sebutan penggemarnya) dengan lagu-lagu romantisnya.
Yang spesial, Kahitna membawa “adik” mereka, Yovie & Nuno, untuk berkolaborasi. Yang membikin suasana tambah berbunga-bunga adalah sewaktu dua penyanyi Yovie & Nuno, Arya Windura dan Pradikta Wicaksono, berbagi suara dengan tiga vokalis Kahitna: Carlo Saba, Hedi Yunus, Mario Ginanjar saat menyanyikan “Janji Suci” dan “Tak Sebebas Merpati” hanya dengan diiringi dentingan kibor Yovie.
- Christabel Annora: Popcase (Muara Market, 23 April)
Ini adalah panggung pertama Abel (panggilannya) di Kota Solo. Walaupun di atas panggung cuma ditemani kibor, Abel bisa membawa suasana dengan khidmat. Saat itu Abel lebih banyak membawakan materi dari album perdananya, Talking Days, yang menenangkan.
Namun, sang biduan ternyata juga seorang lady rocker. Buktinya ia meng-cover “Paranoid” milik Black Sabbath dan “Smells Like Teen Spirit” kepunyaan Nirvana.
- Bonita & the Hus Band: Belong to Each Other Tour (Muara Market, 30 Mei)
Jika daftar ini dibuat peringkat, gigs ini bakalan berada di posisi pertama. Bonita memiliki suara yang tak disangkal keindahannya. Begitu juga dengan kawan-kawan band-nya yang bermain sangat rapi. Mereka sangat asyik dinikmati secara live. Taman mini dengan lampu-lampu gantung yang menjadi dekorasi panggung juga menambah syahdu suasana.
Sebagai front woman, Bonita pun pandai menjalin komunikasi dengan penonton. Dia menceritakan banyak hal, mulai dari pengalaman tur, kekesalannya terhadap Jakarta semasa Pilgub, hingga menitipkan pesan agar selalu menjaga keberagaman.
Bonita & the Hus Band juga sempat mengajak musisi Kota Solo, Endah Laras, naik panggung. Mereka memainkan dua karya Ismail Marzuki, “Rindu Lukisan” dan “Rayuan Pulau Kelapa” secara apik.
Gigs ditutup dengan lagu berjudul “Satu Hari Sebelum Esok” yang menggambarkan kemajemukan di Indonesia.
- Gugun Blues Shelter: Ngabluesburit (Double Decker Casual Dining, 11 Juli)
Sama seperti nomor tiga, gigs ini adalah agenda untuk mempromosikan album terbaru. Sembari menunggu buka puasa, Gugun Blues Shelter mengobrolkan banyak hal soal karir, tips bermusik, dan tak lupa membedah album barunya yang diberi nama Hitam Membiru.
Setelah itu trio beranggotakan Gugun (vokal, gitar), Fajar (bas), dan Bowie (drum) ini membawakan beberapa materi dari Hitam Membiru dan lagu-lagu lama mereka secara prima dan tanpa basi-basi.
- Citra Scholastika: Stage Bus Jazz Tour 2017 (The Park Mall, 29 September)
Tampil mengenakan dress merah marun, Citra ibarat kata menjadi peneduh selepas hujan deras yang mengguyur venue. Vokal perempuan 23 tahun itu unik dan tidak akan bosan diterima telinga. Aransemen teman-teman band-nya juga sangat renyah terutama di lagu “Berlian” dan “Pasti Bisa”, sehingga perpaduannya menimbulkan rasa manis yang pas.
Lalu ada sebuah pertanyaan yang menghampiri sehabis menonton aksi Citra Scholastika di Stage Bus Jazz Tour 2017: kenapa bukan dia saja yang menjadi juara pertama Indonesian Idol musim keenam?
- Arireda: Menunggu Kemarau Tour (Studio Lokananta, 20 November)
Bikin merinding. Dua kata itulah yang cocok menggambarkan penampilan Arireda saat menyambangi Solo dalam rangkaian turnya. Arireda dikenal sebagai duo yang kerap menyanyikan puisi.
Vokal Reda Gaudiamo dan petikan gitar Ari Mallibu membaur sedemikian rupa dengan puisi-puisi para maestro seperti Sapardi Djoko Damono, Goenawan Mohammad, Toto Sudiarto Bachtiar yang menyebabkan tubir batin tersayat.
- Soloensis: Liberate Day vol. 2 (Muara Market, 14 Desember)
Band rock terpanas Kota Solo, Soloensis, menggelar hajatan bernama Liberate Day vol. 2 pada 14 Desember lalu. Dua sejawat mereka, Barmy Blookes dan Malu2x, diajak untuk merayakan. Soloensis juga mengundang pasukan grunge dari Bali, Navicula.
Alhasil, gigs ini pun penuh dengan crowd surfing. Apalagi saat sang tuan rumah beraksi. Energi-energi muda meletup untuk merayakan pesta rock ini. Sungguh, Liberate Day menjadi pembuktian nyata dari Soloensis bahwa mereka layak diperhitungkan di industri musik Indonesia.
Foto: dokumentasi Soloevent