Friday, February 21, 2025
spot_img
HomeSeni dan BudayaTaman Sriwedari Meniti Zaman

Taman Sriwedari Meniti Zaman

Published on

spot_img
spot_img

THR-SRIWEDARI-01

 

Soloevent.id – Keceriaan yang tersisa di THR Sriwedari tinggal menghitung hari. Desember 2017 mendatang, taman hiburan yang telah beroperasi selama 32 tahun itu bakal berhenti beroperasi karena masa kontrak lahan telah habis, ditambah lagi Pemerintah Kota Solo bakalan menata kawasan Sriwedari.

 

Kalau berbicara soal THR Sriwedari pasti banyak kenangan yang tercipta di tempat itu. Mulai dari senyum bahagia di wahana permainan, berjoget bareng musisi idola di panggung hiburan, atau bisa jadi menertawakan ketidakberuntungan di arena games ketangkasan.

 

Ya, sepertinya kebahagiaan tak pernah lupa singgah di Sriwedari. Ketika awal dulu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta Pakubuwono X, Sriwedari difungsikan sebagai taman rekreasi. Dibangun pada 1899, Sriwedari pada masa lampau dikenal dengan sebutan Bon Rojo yang berarti Taman Raja.

 

Awalnya, Bon Rojo berfungsi sebagai taman kota. Baru pada 1901, Pakubuwono X menjadikannya taman rekreasi bagi keluarga keraton dan di kemudian hari dibuka untuk masyarakat umum.

 

THR-SRIWEDARI-03

 

Jika kamu pernah mengunjungi Taman Sriwedari, ada satu tempat yang bisa dibilang sangat ikonik, yakni pulau di tengah telaga. Tempat itu berada di sisi timur Taman Sriwedari. Pulau tersebut tidak berdiri secara alami, melainkan dibentuk dari timbunan tanah.

 

Pulau tersebut dikelilingi kolam besar yang disebut Segaran, dalam bahasa Indonesia berarti lautan. Namun, kini air kolam itu sudah mengering, pun dengan pulaunya yang tampak berantakan. Padahal dulu di kolam tersebut mengambang bunga-bunga teratai indah dan unggas air berenang ke sana ke mari.

 

Dahulu, di sekitar situ juga menjadi semacam kebun binatang mini yang menyemarakkan Taman Sriwedari. Hewan-hewan itu adalah koleksi Pakubuwono X.

 

Karena difungsikan sebagai tempat hiburan, Taman Sriwedari juga terdapat bioskop dan gedung wayang orang. Gedung Wayang Orang Sriwedari yang dibangun pada 1911 itu juga atas prakarsa Pakubuwono X. Dari tempat itulah lahir kelompok Wayang Orang Sriwedari yang melegenda.

 

Di tahun-tahun setelahnya, kawasan Taman Sriwedari berdiri bangunan-bangunan baru yang bersejarah. Di antaranya adalah Stadion Sriwedari yang menjadi tempat perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama pada 1948 dan Museum Radyapustaka yang merupakan museum tertua di Indonesia.

 

 

Penulis: Reza Kurnia Darmawan

Foto: dokumentasi Soloevent, Wikipedia

Artikel Populer

Artikel Terbaru

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

ASITA Funwalk 2025 Jadi Rangkaian Puncak Acara HUT ASITA Yang ke-54

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-54, ASITA (Association of The Indonesian...

Pameran Produk UMKM Unggulan Kelurahan Sambut Hari Jadi Kota Solo

Soloevent.id - Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Solo yang ke-280 tahun, Dinas Koperasi...

More like this

Pertunjukan Adheging Kutha Sala The Story of Pakubuwono II Dikemas Modern

Soloevent.id - Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke- 280, Pemerintah Kota...

Rangkaian Tinggalan Jumenengan Mangkoenagoro Kaping 3 Gelar Wayang Kulit

Soloevent.id - Pagelaran Wayang Kulit Babad Kartasura digelar pada Sabtu malam (8/2/2025) di Pamedan...

Perayaan Imlek Kota Solo Gelar Bazar UMKM dan Perahu Wisata di Kawasan Pasar Gedhe

Soloevent.id - Tahun Baru Imlek Kota Solo selalu meriah setiap tahunnya. Banyak agenda kegiatan...