Soloevent.id – Setelah 32 tahun menjadi tempat rekreasi warga, Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari Solo bakal berhenti beroperasi pada Desember 2017 mendatang. Alasannya, masa kontrak lahan di Sriwedari sudah habis, ditambah lagi biaya sewa di Jurug – yang rencananya dijadikan lokasi baru – terlampau tinggi.
Kalau berbicara soal THR Sriwedari Solo, yang terlintas di pikiranmu pastilah wahana permainannya. Wahana permainan seperti bom bom car, mini coaster, gua hantu, dan lain-lain menjadi magnet yang mendatangkan pengunjung.
THR Sriwedari Solo juga kerap mengadakan pergelaran musik slow rock,campur sari, tembang kenangan, Koes Plus mania, dan dangdut. Salah satu pengisi acara yang berhasil mendatangkan banyak penonton adalah OM Sera. Kelompok musik asal Jawa Timur itu biasanya manggung reguler tiga bulan sekali.
27 September lalu, OM Sera tampil lagi di THR Sriwedari Solo. Namun, itu mungkin jadi pentas terakhir mereka di venue tersebut. Pimpinan OM Sera, Mochammad Sholeh, mengenang perjalanan grupnya selama tampil di THR Sriwedari.
“Tahun 2009 adalah pertama kalinya kami ke Solo. Kami mainnya ya di sini,” katanya. Saat itu, OM Sera ditonton sekitar 5.000 orang. Kala itu, bintang OM Sera, Via Vallen, masih menjadi personel junior.
Semakin lama, penonton OM Sera bertambah. Menurut Sholeh, rekor penonton terbanyak OM Sera di THR Sriwedari Solo tercipta pada 2016 kemarin. “Sampai 11 ribu orang. Penuh banget waktu itu,” bebernya. Apabila dibandingkan taman hiburan lainnya, jumlah penonton di Solo adalah yang paling banyak.
Namun, Sholeh mengakui, bayaran yang didapatkan grupnya sewaktu manggung di THR Sriwedari Solo memang tidak begitu besar jika dibanding honor tanggapan. Yang membikin Sholeh memutuskan tetap main di Sriwedari adalah hubungan baik dengan manajemen THR Sriwedari Solo.
“Kami akrab banget, sudah seperti saudara. Misal kami diundang penyelenggara lain dengan budget kayak gini, kami enggak mau. Soalnya tempat ini sangat bersejarah bagi kami,” ungkap Abah Sholeh.
Selain hubungan baik dengan pengelola, penggemar juga menjadi pertimbangan. Sholeh menyebut, Sera Mania Solo sangat luar biasa jumlahnya “Saya lebih suka manggung di tempat seperti ini, soalnya kami dan penggemar bisa lebih akrab,” tutur dia.
Senada dengan Abah Sholeh, Via Vallen juga bilang kalau THR Sriwedari Solo adalah tempat yang bersejarah bagi karirnya. “THR Sriwedari itu awal munculnya Vyanisty,” ujarnya.
Walaupun kelak THR Sriwedari Solo sudah tiada, tapi semoga kenangan itu akan tetap terjaga. Selamat berpisah, THR Sriwedari Solo…
Teks & foto: Reza Kurnia Darmawan